• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

CATRESCUE.ID

One cat at a time

  • Beranda
  • Donasi
  • Adopsi
    • Adoptable Cats
  • Edukasi
  • Artikel
  • Tentang
    • Tanya Jawab
    • Kontak
  • English
Hide Search

kucing jalanan

TNR Kucing di Tanjung Barat, Desember 2020

Devin Maeztri · Desember 27, 2020 · Tinggalkan Komentar


Minggu lalu kami mendapatkan kabar bahwa ditemukan kucing ras himalaya yang terlihat flu cukup parah di koloni Tanjung Barat. Karena keterbatasan sumber daya, kami tidak bisa memantau rutin koloni tersebut dan melakukan TNR kucing di Tanjung Barat lebih rutin. Kami hanya bersandar pada laporan relawan yang kebetulan melewati koloni tersebut. Sebelumnya, kami melakukan TNR di bulan Agustus dan September.

Akhirnya kami mengupayakan untuk mencari kucing himalaya yang dilaporkan. Setelah dicari kucing tersebut tidak terlihat tetapi ditemukan kitten dan kucing betina baru yang belum steril. Kucing betina tersebut kami beri nama Vina dan langsung dikirim ke klinik Amore Kemang. Sementara, kami langsung carikan adopter atau foster untuk si kitten melalui media sosial.

Rilis Alumni TNR dan Rescue Kucing di Tanjung Barat

Sorenya ketika kami kembali ke koloni untuk mencari mereka, kami menemukan kembali 2 kucing dewasa yang belum disteril, seekor jantan yang terlihat lemas (Vino) dan betina (Fani) yang ternyata target lama yang selalu hamil besar atau menyusui ketika akan ditangkap untuk disteril. Fani telah disteril, diberikan obat cacing dan kutu. Pemulihan luka pasca-operasi juga cukup cepat. Sehingga Fani dapat dikembalikan 8 hari setelah ditangkap.

  • Vina di klinik
  • Vina ketika dilepaskan kembali ke tempatnya

Syukurlah kucing himalaya dan kitten langsung menemukan orang baik yang bersedia menolong mereka. Sore itu, kucing Himalaya dan kitten langsung diantar ke klinik lain untuk diobati oleh orang baik yang bersedia membantu.

  • Himalaya yang flu
  • Kitten sebelum dan setelah diperiksa dokter

Kucing Vino

Kucing jantan Vino saat ini masih dirawat inap. Dia menderita flu dan parasit darah, sehingga harus meminum obat parasit darah selama 2 minggu, selain obat flu dan TF serta dinebu setiap hari.

  • Hasil Tes Darah Vino
  • Vino
  • Hasil Tes Ulas Darah Vino

Kucing Vina (RIP)

Akan tetapi, kami sangat terpukul ketika kucing betina Vina pergi sangat cepat. Ketika masih menunggu luka operasi yang belum kering dan tertutup sempurna, Vina tiba-tiba muntah. Padahal, selama seminggu di ranap kondisinya terpantau baik. Setelah dites virus, hasilnya negatif, tetapi hasil tes darah Vina menunjukkan infeksi bakteri yang tinggi, sehingga harus dirawat lebih lama, diinfus dan makannya pun harus disuapi.

Luka bekas operasi Vina telah terutup sempurna, obat sudah dihabiskan dan collar sudah dilepas. Akan tetapi Vina masih belum mau makan banyak. Dicoba berbagai jenis makanan, nafsu makannya tetap tidak stabil. Hasil tes darah kedua menunjukkan sel darah putihnya normal. Selama di klinik Vina juga diberikan Transfer Factor (TF). Dua hari setelah tes darah kedua, Vina muntah dan setelah dites darah kembali, sel darah Vina langsung menurun drastis. Vina segera diinfus dan dipindah ke ruang virus, tetapi belum bisa dites panleukopenia karena belum ada spesimennya.

Tanpa diduga, Tuhan Yang Maha Esa menjemput Vina keesokan siangnya. Padahal di pagi hari Vina masih bisa duduk tegak walau pun terlihat lesu. Entah di mana dan virus apa yang menyerang Vina. Kepergiannya mengagetkan dan menyesakkan dada. Mudah-mudahan Vina memahami niat baik kami dan memaafkan semua keterbatasan kami. Selamat jalan Vina yang cantik!

  • Hasi Tes Kit Virus Negatif
  • Luka Vina yang belum mengering
  • Hasil Tes Darah Vina
  • Vina yang diinfus dan dipakaikan cone

Kami juga menangkap kembali 2 ekor kucing dengan kondisi menyedihkan. Keduanya kelaparan mengais di tempat sampah. Saat ini mereka masih diobservasi dan syukurlah mereka masih ada nafsu makan yang baik. Mereka berdua akan diberikan obat cacing dan kutu serta disteril jika sudah dinyatakan siap.

Kucing Timo

Kucing jantan Timo, ternyata sudah tua sehingga harus dites darah sebelum disteril. Timo juga mengalami dehidrasi sehingga harus diinfus. Dia juga penuh dengan ear mite, kutu dan jamur. Dokter juga menemukan luka bekas tersiram air panas yang cukup besar di badannya, yang tidak bisa ditumbuhi rambut. Hasil tes darah Timo menunjukkan infeksi bakteri tinggi dan tes ulas darahnya menunjukkan adanya parasit darah.

  • Timo
  • Luka bekas siraman air panas
  • Timo
  • Hasil tes darah Timo dan Mimi
  • Hasil tes ulas darah Timo

Kucing Mimi

Kucing betina Mimi, terlihat pincang dengan selaput mata putih yang terlihat. Mimi ternyata menderita otitis selain juga penuh dengan ear mite, jamur dan kutu. Pada kaki yang pincang tidak ditemukan luka atau pembengkakan. Akhirnya Mimi dironsen, dan hasilnya tidak menunjukkan adanya patah tulang. Kemungkinan ada otot yang terkilir, sehingga Mimi harus diberi suplemen untuk ototnya. Tetapi hasil ronsen menunjukkan adanya cairan di perut. Dokter menduga diakibatkan oleh cacingan, karena selaput matanya juga terlihat besar, atau kemungkinan lainnya adalah cairan akibat FIP basah.

  • Mimi
  • Hasil ronsen Mimi

Alumni dan Target TNR Kucing di Tanjung Barat

Selama dua minggu terakhir juga kami memantau alumni TNR dan menemukan kucing baru yang masih sangat liar (feral) serta anak kucing yang dibuang ke lokasi. Walau kami berusaha semaksimal mungkin menyembunyikan lokasi kami di media sosial untuk menghindari orang yang membuang kucing, aktivitas di lapangan sulit untuk disembunyikan. Banyak orang memanfaatkan kebaikan streetfeeder dengan membuang kucing di lokasi yang sering terlihat sisa makanan kucing, dan setelah mengetahui lokasi kucing-kucing yang diberi makan lewat media sosial.

  • Jantan feral di tempat pembuangan sampah
  • Kitten yang telah diadopsi oleh seorang relawan
  • Kitten di tukang bakso yang masih mencari adopter
  • Alumni TNR yang telihat dan diberikan ekstra dry food premium dan wet food yang sudah dicampur vitamin dan imunbooster

Steril dan TNR adalah solusi terbaik. Rescue SEBELUM mereka lahir tidak diinginkan, terbuang, sakit dan terlunta di jalanan. Streetfeeding dan TNR harus dilakukan oleh streetfeeder, agar tidak mempercepat bertambahnya populasi kucing jalanan. 

Jika kita telah memutuskan untuk memberi makan kucing jalanan dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang mulia tersebut, maka kita harus berkomitmen dan berupaya untuk mensterilkan mereka (TNR). Streetfeeding dan TNR adalah cinta dan kepedulian yang harus jalan beriringan.

Kontribusi Anda Sangat Membantu

Jika teman-teman tinggal, bekerja dan sering melalui daerah Tanjung Barat, kami butuh dukungan teman-teman. Jika tidak bisa turun langsung untuk steril/TNR, donasi teman-teman adalah bentuk nyata kepedulian dan keterlibatan di dalam upaya memperbaiki kehidupan kucing jalanan. 

Bantu mereka dengan berbagi kabar dari kami dan dengan menyisihkan sebagian dari rezeki teman-teman. Kontribusi dapat disalurkan dengan transfer bank, dan bulanan atau tahunan dengan kartu kredit melalui situs web kami http://Catrescue.id.

CIMB Niaga Kantor Cabang Pintu Air
Swift Code – BNIAIDJA
Account – 705516204400
Name – Aswini Rosita 

Donasi juga dapat disalurkan lewat DANA, GOPAY, LINK AJA dan OVO di nomor 0811343684. Mohon untuk mengirimkan bukti transfer ke info@catrescue.id dengan pesan TNR Tj Barat. Laporan bulanan akan kami kirimkan lewat e-mail. 

Terima kasih atas dukungan, kontribusi, dan doa untuk kucing-kucing jalanan! 

TNR Kucing di Menteng, November 2020

Devin Maeztri · November 27, 2020 · Tinggalkan Komentar

Hari Minggu sore, tanggal 22 November 2020, kami melakukan TNR kucing di Menteng. Penangkapan kucing jalanan yang tinggal di tengah bangunan beton tinggi kota Jakarta untuk disteril (Trap Neuter/Spay Return atau TNR).

17 kucing berhasil ditangkap, yang terdiri atas 13 ekor kucing jantan dan 4 ekor kucing betina. Kami mengira hanya 4 ekor kucing yang terlihat menderita flu. Ternyata dokter dari klinik LeoNVets di Bekasi mengabarkan bahwa 16 ekor kucing yang diperiksa, hanya 1 ekor yang sehat dan bisa disteril.

TNR

Bisa steril: Tabby jantan

Perlu pemeriksaan lanjutan untuk steril:
Samsul jantan, gusi merah, daerah mulut kotor, hidung kotor, diperlukan pemeriksaan hematologi
Tobby jantan, agak pucat, konjunctivitis, hidung kotor, diperlukan pemeriksaan hematologi
Kuro jantan, area mulut kotor, gusi agak merah, diperlukan pemeriksaan hematologi

Batal steril:
Shadow betina, flu dan radang mata
Juki jantan, flu + discharge
Black jantan, flu dan radang mata
Putih jantan, flu dan suara pernapasan kotor
Vici betina, flu dan radang mata
Putih oren / jio jantan, flu dan batuk
Bejo jantan, flu dan radang gusi

Batal steril membutuhkan pemeriksaan lanjutan:
Ova betina, flu, radang gusi dan ulcer atau sariawan pada lidah (diperlukan hematologi)
Trika betina radang gusi, ulcer pada gusi (diperlukan hematologi)
Joko jantan, flu dan suara pernapasan terdengar berat (diperlukan rontgen dan hematologi)
Samson jantan, batuk bersin dan suara pernapasan terdengar berat (diperlukan rontgen dan hematologi)
Thor jantan, suspect radang gusi dan mulut kronis, dehidrasi, dan kurus (diperlukan hematologi dan kimia darah)

Total
Jantan 12 ekor
Betina 4 ekor

Laporan pemeriksaan pertama kali dari klinik LeoNVets
Halaman: Page 1 Page 2 Page 3

Mr Genki (RIP), Kucing dari TNR Menteng

Devin Maeztri · November 26, 2020 · Tinggalkan Komentar

Hari Minggu sore, tanggal 22 November 2020, kami melakukan penangkapan kucing jalanan yang tinggal di tengah bangunan beton tinggi untuk disteril (TNR). Kami bertemu dengan seekor kucing dengan kondisi yang menyedihkan, Mr Genki, kucing TNR dari Menteng

17 kucing berhasil ditangkap, yang terdiri atas 13 ekor kucing jantan dan 4 ekor kucing betina. Salah satu kucing yang kami temukan kondisinya sangat menyedihkan. Maka kami langsung tangkap dan menganytarnya dengan Gocar ke klinik Amore Kemang.

  • Mr Genki saat pertama kali ditemukan
  • Mr Genki di dalam pet cargo menunggu Gocar

Kami tidak sempat melihat jenis kelaminnya dan tidak sempat memberi nama. Badannya sangat kurus dan telinga kotor, hidung penuh dengan ingus tebal. Entah kapan terakhir dia makan dan merasakan kasih sayang manusia.

Hasil pemeriksaan dokter dan foto menunjukkan wajah dan anusnya kotor. Dia mungkin menderita diare, maka akan diobservasi selama dirawat inap. Dia juga langsung diambil darahnya untuk diperiksa. Hasil tes darah hematologi menunjukkan adanya infeksi bakteri yang sangat tinggi dan dehidrasi parah. Dia juga perlu dites darah lebih lanjut untuk melihat fungsi hati dan ginjalnya, sebelum diberikan antibiotik.

  • 2
    Anus kotor
  • Wajah kotor
  • Hasil tes darah hematologi

Menurut dokter pemeriksanya, secara umum kondisinya sangat tidak baik. Ingusnya hijau kental. Mata, gusi dan mulut mengalami radang (ECG) dengan ditemukan banyak sariawan. Kucing ini juga sudah tua, kemungkinan di atas 5 tahun. Sangat malnutrisi. Kulit bagian dalam pucat. Kandungan sel darah merah juga rendah.

Penanganan pertama yang diberikan adalah injeksi, oxfresh untuk sariawannya, obat tetes mata, obat flu. Dia juga diinfus dan dinebu. Dia pun harus disuapin makannya.  

Hari kedua dan ketiga rawat inap, kami menjenguk Mr Genki. Dia masih terlihat lemah, makannya harus disuapi. Dia senang dielus. Badannya ibarat hanya tulang dibalut rambutnya yang tersisa. Sangat kurus.

Hasil tes kimia darah Mr Genki

Hasil tes kimia darahnya juga sudah keluar. Hasilnya adalah fungsi hatinya masih bekerja normal akan tetapi ginjalnya sudah rusak. Obat antibiotik akhirnya diberikan sesuai dengan kondisi ginjalnya. Dia juga diberikan suplemen ginjal dan obat untuk merangsang pembentukan sel darah merah melalui injeksi. Dia juga diberikan TF Plus.

Mr Genki ketika dijenguk di hari kedua (alas kandang sedang dicuci terkena pup).
Mr Genki saat dijenguk di hari ketiga

Di hari ketiga rawat inap, kami mendapat kabar dari dokter bahwa Mr Genki sudah mau makan sendiri Happy Cat renal dan cukup lahap, yang sesuai dengan kondisi ginjalnya. Pupnya masih lembek dan ingusnya masih kental. Mr Genki juga masih diinfus dan dinebu setiap hari.

Mr Genki sudah mau makan sendiri di hari keempat

Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi nanti. Saat ini kami hanya berusaha menolongnya dan dia sudah di tangan yang lebih ahli.

Teman-teman juga dapat menolongnya dengan membagikan informasi ini dan berdonasi untuk kucing yang akhirnya kami beri nama Mr Gengki. Semoga nama ini menjadi doa agar dia kuat berjuang dan kembali sehat.

Kontribusi dapat disalurkan dengan transfer bank, dan bulanan atau tahunan dengan kartu kredit melalui situs web kami Catrescue.id, untuk menolong kucing-kucing TNR dari Menteng

CIMB Niaga Kantor Cabang Pintu Air
Swift Code – BNIAIDJA
Account – 705516204400
Name – Aswini Rosita

Donasi juga dapat juga disalurkan lewat DANA, GOPAY, LINK AJA dan OVO di nomor 0811343684. Mohon untuk mengirimkan bukti transfer ke info@catrescue.id dengan pesan TNR Menteng atau Mr Genki. Kami akan mengirimkan laporan bulanan melalui e-mail.

Terima kasih atas bantuan teman-teman semua untuk kehidupan yang lebih baik bagi kucing jalanan yang hidup di tengah bangunan tinggi kota Jakarta yang keras.

Update: Rest in Love Mr Genki yang ganteng. Semua sayang Mr Genki!

Pagi ini, 30 November 2020, dokter mengabarkan bahwa Mr Genki tidak mau makan, sehingga harus disuapi. Tidak lama kami mendapat kabar bahwa Mr Genki mengalami masa kritis, napasnya berat dan langsung diberikan oksigen. Tidak lama setelahnya, kami diberikan kabar bahwa Mr Genki telah pergi. Dia tidak dapat berjuang lebih lama.

Saat beberapa kali menjenguknya, kami pernah bilang bahwa banyak yang sayang Mr Genki dan mendoakannya. Akan tetapi, kami tidak memaksakan untuk Mr Genki berjuang lebih dari keinginan dan kemampuannya.

Setiap hari kami selalu bersiap diri menghadapi kemungkinan terburuk. Akan tetapi, ketika harinya tiba, kami pun tidak bisa menahan tangis.

Selamat jalan anak ganteng! Maafkan kami akan ketidakmampuan kami. Sampai kita bertemu lagi ya Nak!

Shinta Mencari Furever Home

Devin Maeztri · November 11, 2020 · Tinggalkan Komentar

Shinta adalah kucing betina yang ditemukan di sebuah area parkiran di Pasar Minggu. Dia pertama kali terlihat di kolong mobil dan tidak terlihat aktif, hanya berbaring dan tidak bereaksi ketika dipanggil.

Setelah dipancing makanan kering akhirnya dia keluar dari kolong mobil dan karena cukup ramah Shinta dapat langsung ditangkap untuk diperiksa untuk disteril. Mengapa Shinta yang baru terlihat segera ditangkap untuk disteril? Karena Shinta adalah kucing betina yang baru datang atau dibuang di lokasi, dan banyak kucing jantan yang belum disteril sehingga mereka berpotensi untuk kawin dan berkembang biak di lapangan parkir yang berbahaya.

Shinta di parkiran
Shinta di parkiran

Dokter menyatakan kondisi Shinta secara umum sehat, hanya terlihat ada bekas cairan mata mungkin akibat peradangan. Gigi Shinta juga sudah tidak lengkap lagi. Shinta langsung diberi obat cacing dan tetes kutu. Besoknya Shinta disteril dan matanya diberikan salep.

Hari kedua setelah disteril Shinta masih belum mau makan, tetapi dianggap wajar karena baru disteril. Walau pun dikasih wet food Shinta tetap tidak semangat makan. Feses Shinta juga mengeluarkan cacing, dan encer. Karena sudah diberikan obat cacing, hal ini dianggap sebagai respon dari pemberian obat cacing.

Shinta baru disteril
Shinta baru disteril

Di hari ketiga, Shinta tetap tidak mau makan dan terlihat lemas, perban juga belum dibuka. Ketika akan disuapi, kondisi badan Shinta terasa panas, Shinta langsung dicek dan dilakukan tes darah umum. Shinta lemas dan pasif, sehingga langsung diberi infus. Dia mengalami dehidrasi parah dan siaanosis (kekurangan oksigen di dalam darah) sehingga terlihat sangat pucat.

Shinta sedang lemah
Shinta sedang lemah

Perban luka operasi steril juga dibuka, ternyata ditemukan sedikit bagian yang menghitam dan bagian hitam tersebut diberi salep bioplacenton dan madu hutan asli. Dokter menduga terjadi infeksi pada jahitan bekas operasinya yang diakibatkan jaringan kulit disekitarnya yang rapuh. Shinta diberikan obat yang disuntik untuk menambah darah, antihistamin, dan antibiotik. Shinta juga dipakaikan collar agar lukanya tidak dijilat.

Shinta pakai collar
Shinta pakai collar

Dua hari setelah kondisi yang drop, Shinta sudah mulai grooming badannya. Makannya masih harus disuapi dengan makanan basah. Fesesnya masih encer dan sedikit. Shinta masih responsif tetapi kurang aktif. Lukanya mulai membentuk koreng, sehingga diberikan bubuk antibiotik.

Feses yang masih encer dan sedikit-sedikit membuat badan Shinta kotor. Jika collar-nya dibuka, dia akan langsung grooming membersihkan badannya. Dokter dan paramedis pun sebisa mungkin membersihkan kotoran yang menempel pada badan Shinta.

  • Shinta sedang kotor
    Shinta sedang kotor
  • Shinta sedang grooming
    Shinta sedang grooming
  • Shinta lebih bersih
    Shinta lebih bersih

Seminggu kemudian Shinta mulai mau makan sendiri dan cukup lahap walau pun ketika tidak ada orang di dalam ruangan observasi. Dia juga mulai jalan-jalan dan mengeong aktif di dalam kadang. Luka Shinta yang sebelumnya terlihat seperti lebam mulai mengering dan terlihat gosong. Lukanya masih diberikan bioplacenton dan thrombophop di area yang terlihat seperti memar.

Setiap hari luka Shinta dibersihkan dan diberikan salep antibiotik. Nafsu makan Shinta terus meningkat, walau fesesnya masih lembek. Shinta juga diberikan Transfer Factor (TF) untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Pemulihan Shinta diprediksi akan lambat dan membutuhkan waktu, tetapi Shinta jelas menunjukkan progres yang cukup baik.

Setelah dicek darahnya dan dipastikan bahwa tidak ada gangguan pada ginjal dan hatinya, Shinta diberikan antibiotik yang cukup tinggi untuk membantu penyembuhan kulitnya. Hasil tesnya juga menunjukkan kadar ureum yang rendah, yang artinya Shita kekurangan nutrisi. Sedihnya, tes ulas darah Shinta juga menunjukkan adanya parasit darah.

Setelah bagian gosongnya mengelupas, ternyata jaringan di dalamnya basah dan bernanah. Kondisi Shinta yang tidak sehat, berkurang berat badannya, kekurangan nutrisi dan masih diinfus, membuat dokternya sulit mengambil keputusan untuk menutup lukanya dengan menjahit.

Shinta dengan lukanya
Shinta dengan lukanya

Setelah feses Shinta mulai berbentuk, obat diare pun habis, Shinta tetap diminumkan antibiotik untuk mengobati lukanya. Salepnya juga diganti dengan campuran bahan2 yang lebih lengkap (levertran, nebacetin, albumin dan TF) dan sebelum diberikan salep, lukanya diberi tetesan cairan pembersih antiseptik (oxoferin). Racikan tersebut diracik dengan pengawasan dan sangat berbahaya jika diberikan tanpa konsultasi dengan dokter hewan.

Setelah dua minggu, nafsu makan Shinta mulai stabil, fesesnya makin berbentuk, dan warnanya semakin normal. Luka basahnya juga mulai mengecil (dari diameter sekitar 5 cm menjadi 2,5 cm) walau masih ada nanahnya yang nantinya akan hilang dibantu juga dengan antibiotik yang diminum. Selang infus juga akhirnya dilepas. Shinta semakin aktif. Shinta juga masih rajin grooming jika collar-nya dilepas. Makannya tetap diberikan yang baik untuk pencernaan (intestinal) tetapi mulai diberikan makanan kering.

  • Progres Shinta
    Progres Shinta
  • Progres kesembuhan luka
    Progres kesembuhan luka


Setelah 20 hari perawatan, obat antibiotik yang diminum sebelumnya untuk diare dan untuk luka kulitnya selesai. Perawatan luka Shinta dilanjutkan dan upaya untuk meningkatkan berat badannya. Ketika pertama kali diperiksa berat Shinta sekitar 2,7 kg dan kemudian turun menjadi sekitar 2,2 kg. Jika kondisinya stabil, Shinta akan dapat memulai pengobatan antibiotik untuk parasit darahnya. Shinta juga diberikan obat cacing dan tetes kutu kembali.

Shinta susah difoto
Shinta susah difoto

Upaya untuk mencari rumah untuk Shinta sudah dimulai. Akan tetapi, tidak mudah. Kami tidak ada pilihan selain merawat Shinta di klinik, tempat terbaik untuk Shinta hingga di menemukan rumah dan keluarga yang mampu merawatnya. Walau pun selama di klinik, Shinta selalu ingin keluar kandang setiap kali dokter atau paramedis masuk ke dalam ruangannya. Jika dikeluarkan Shinta akan bermanja-manja di kaki dan tidak bisa difoto sama sekali karena terus bergerak.

Setelah sebulan lebih di klinik, Shinta menemukan calon keluarga angkat sementara (foster). Prosesnya tidak mudah, karena keluarga foster masih memiliki beberapa anak kucing (kitten) yang belum divaksin. Keluarga foster juga berharap Shinta dapat divaksin sebelum dibawa ke rumah mereka. Selain itu mereka perlu menyiapkan tempat dan pengobatan parasit darah Shinta.

Ketika Shinta akan divaksin, dokter menemukan rambut Shinta yang rontok di dalam kandang dalam jumlah banyak. Shinta diduga mengalami kebosanan sehingga dia grooming berlebihan setiap kali collar-nya dibuka. Shinta mungkin stres karena hampir sebulan berada di kandang. Bagian yang botak karena rambut yang rontok hanya di seputar ketiak kaki depannya.

Shinta overgrooming
Shinta overgrooming

Shinta akhirnya harus diobservasi kembali. Sambil menunggu kitten di rumah calon foster-nya selesai divaksin, atau kondisi Shinta membaik dan bisa divaksin. Walau pun, untuk mengurani stres-nya Shinta sebenarnya perlu dikeluarkan di dalam kandang dan mendapatkan sinar matahari. Kulit yang botak perlu diberikan Virgin Coconut OIl (VCO) dan Shinta perlu diberikan minyak ikan.

Karena Shinta belum bisa dibawa ke rumah foster-nya, dan pemulihan Shinta dianggap baik, dokter memutuskan untuk memulai pengobatan parasit darahnya. Shinta juga mendapat bantuan obat-obatan dari orang baik di media sosial, yaitu TF, Fufang dan Yunan. Selain itu, Shinta diberikan VCO dan minyak ikan.

Shinta tidak grooming berlebihan lagi. Bagian kulit yang botak, perlahan juga mulai kering, yang nantikan akan mengelupas untuk memulai pertumbuhan rambut yang baru. Dokter juga melakukan cek darah ulang, dan sel darah putihnya masih tinggi dan trombositnya pun masih rendah, 1,5 bulan sejak Shinta dibawa ke klinik. Shinta pun meneruskan pengobatan untuk parasit darahnya.

Shinta minta keluar kandang
Shinta minta keluar kandang

Setelah obat antibiotik untuk parasit darahnya habis, Shinta kembali dites darahnya. Hasilnya dianggap wajar mengingat parasit darahnya. Asalkan Shinta terus diberikan fufang dan makannya banyak, kondisi Shinta akan tetap stabil. Shinta juga masih diberikan VCO untuk diolesi di kulitnya, diminumkan minyak ikan dan TF.

Parasit darah di Shinta tidak akan menular, jika Shinta dan kucing lainnya rutin diberikan tetes kutu setidaknya setiap 3 bulan sekali. Selama hampir 60 hari di klinik, Shinta sudah diberikan obat kutu dan cacing selama 3 kali.

Vaksinasi Shinta sempat tertunda sehari karena suhu badannya rendah yaitu 37,8C. Akan tetapi besoknya kondisinya lebih baik dan akhirnya Shinta divaksin pada tanggal 22 Oktober 2020.

5 hari setelahnya Shinta dijemput dan diantar ke rumah foster-nya. Shinta tidak langsung disatukan dengan kucing yang lain, agar dia fokus mengenal lingkungan yang baru dan membangun rasa nyaman lebih dahulu. Setelah beberapa hari, Shinta mulai menjelajah dan mengenal kucing lain walau hanya dari pembatas ruangan. Sekarang Shinta sudah bergabung dengan yang lain. Shinta juga punya tempat favorit untuk tidur. Karakter Shinta sangat baik. Dia tidak agresif dengan kucing lain dan tidak peduli jika anak-anak kucing datang mendekat. Berat badan Shinta pun naik menjadi 2,45 kg.

Shinta tidur di rumah foster
Shinta tidur di rumah foster

Saat ini Shinta tinggal di tempat yang aman dan terjamin. Akan tetapi, Shinta memiliki keluarga yang cukup besar. Maka kami ingin mencoba mencarikan Shinta keluarga kecil yang bisa memberikan perhatian khusus untuk Shinta, memeluk Shinta setiap saat dan mungkin bisa membawa Shinta tidur di tempat tidur bersama keluarganya.

Shinta di rumah foster
Shinta di rumah foster

Jika Anda mampu merawat Shinta dan memberikan kasih sayang untuk Shinta sampai akhir hayatnya, kami berharap Anda dapat berjanji untuk

  1. Berkomunikasi dan bekerja sama dengan Catrescue.id 
  2. Memberikan tempat yang aman dan nyaman untuk Shinta bebas bergerak
  3. Memberikan obat cacing dan kutu setiap bulan
  4. Memberikan vaksin rutin setiap tahun
  5. Memberi makan khusus kucing yang bergizi sesuai kebutuhannya
  6. Memberi vitamin berkala
  7. Jika sakit diperiksakan ke dokter
  8. Memelihara Shinta untuk seumur hidupnya dengan baik

Ketentuan yang lebih lengkap dan formulir yang harus diisi dapat ditemukan melalui tautan https://catrescue.id/adopsi.

Shinta telah berjuang. Tuhan pun telah menentukan nasibnya. Kami bersama tim medis di klinik dan keluarga foster Shinta juga telah berusaha yang terbaik untuk Shinta. Terima kasih tim medis dan keluarga foster atas pertolongannya untuk Shinta!

Kami akan terus berusaha untuk memperjuangkan Shinta mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik. Harapan kami adalah semakin banyak orang dapat berkontribusi dan menolong kucing jalanan seperti Shinta, dan Shinta mendapatkan yang terbaik untuknya.

Selamat Jalan Lico dari TNR Menteng

Devin Maeztri · Oktober 4, 2020 · Tinggalkan Komentar

RIP Lico – Selamat jalan anak ganteng! Maafkan kami atas segala ketidakmampuan kami.

Tanggal 2 Agustus 2020 saat kami menangkap beberapa kucing jalanan di ruang publik untuk disteril, koloni yang kami monitor di Menteng, kami bertemu Lico yang sedang menunggu di depan warung. Saat itu, juga ada kucing betina alumni TNR kami. Entah Lico sedang menunggu diberikan sisa makanan oleh pemilik warung atau menunggu si betina, kami langsung menargetkan Lico untuk menjadi peserta TNR.

Kebetulan ada satu keranjang rio kosong. Kami dekati dan ternyata Lico tidak terlalu banyak melawan. Badan Lico besar dan panjang untuk ukuran kucing liar. Kami tidak melihat lebih jauh kondisinya selain hidung Lico yang basah penuh dengan leleran. Di dalam keranjang rio, Lico ketahuan bersin-bersin.

Lico dinyatakan flu parah dan tidak lolos steril oleh dokter pemeriksa di klinik. Lico harus diobati sampai sembuh sebelum disteril. Akan tetapi, setelah dua minggu, flu Lico tidak kunjung sembuh dan Lico masih sering batuk-batuk. Lico dironsen dan hasil ronsen menunjukkan paru-parunya bagus, tidak ada pneumonia. Darah Lico pun dites dan ternyata Lico positif mengalami sirosis hati. 

Karena keterbatasan donasi yang kami terima dan banyaknya kucing jalanan yang kami TNR di bulan Agustus, kami memutuskan untuk mencarikan Lico adopter atau foster. Harapannya sambil melanjutkan obatnya Lico dapat merasa senang keluar dari klinik. Sayang tidak mudah bagi kucing seperti Lico untuk menemukan foster apalagi adopter. Akhirnya, bantuan datang dari PetCampingID. Lico pun diantar ke rumah PetCampingID, dan terus meminum obat. Lico juga semangat makan, apalagi jika diberi makanan basah oleh teman-teman di PetCampingID. 

Setelah hampir sebulan flu Lico masih reklatif parah dan berat badannya pun semakin menurun. Akhirnya Lico dibawa dan diperiksa kembali di klinik. Berat Lico saat ditangkap adalah 4kg dan setelah kembali ke klinik, dan ditimbang beratnya hanya 2,8kg. Tes darah keduanya menunjukkan infeksi bakteri yang bertambah parah dan kondisi hatinya tidak berubah.

Kondisi hati yang lemah membuat sulit untuk dokter memberikan obat antibiotik yang cukup kuat. Sel-sel di hati pun tidak bisa memperbaiki diri. Lico juga mengalami dehidrasi sehingga harus diinfus

Kami ikhlas jika Lico tidak bisa sembuh apalagi disteril. Kami khawatir Lico merasakan kesakitan yang teramat sangat. Setelah dilakukan linking, Lico tidak merasa sedih atau marah, dia cukup senang dengan makan dan tidur saja. Dia tidak merasakan apa-apa pada badannya, hanya hidungnya yang mampet.

Kami pun merasa Lico lebih baik dirawat inap di tangani oleh ahlinya. Sampai akhirnya kemarin pagi, 3 Oktobr 2020, kami mendapatkan kabar Lico sudah pergi.

Kami yakin Tuhan YME tahu niat kami melakukan TNR. Wapau pun rasa bersalah selalu datang, membuat kami tidak dapat menahan air mata mengingat Lico, perjuangannya dan kesabarannya.

Kami hanya dapat berdoa agar kami selalu diberikan kekuatan untuk bisa menolong teman-teman Lico di luar sana. Dan semakin banyak orang yang sadar steril dan tidak membuang kucing ke mana pun.

Kami juga bersyukur dan berterima kasih, atas dukungan teman-teman, donatur, dan klinik yang selalu membantu kami untuk menolong kucing-kucing jalanan yang terlantar dan terbuang.

Selamat jalan Lico ganteng! Maafkan kami ya Nak. Sampai kita bertemu lagi nanti. 

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Go to page 5
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 10
  • Go to Next Page »

© 2023 CATRESCUE.ID · All rights reserved · Developed with by Niels Lange · Follow us on