• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

CATRESCUE.ID

One cat at a time

  • Beranda
  • Donasi
  • Adopsi
    • Adoptable Cats
  • Edukasi
  • Artikel
  • Tentang
    • Tanya Jawab
    • Kontak
  • English
Hide Search

kitten

TNR Kucing di Tanjung Barat, Desember 2020

Devin Maeztri · Desember 27, 2020 · Tinggalkan Komentar


Minggu lalu kami mendapatkan kabar bahwa ditemukan kucing ras himalaya yang terlihat flu cukup parah di koloni Tanjung Barat. Karena keterbatasan sumber daya, kami tidak bisa memantau rutin koloni tersebut dan melakukan TNR kucing di Tanjung Barat lebih rutin. Kami hanya bersandar pada laporan relawan yang kebetulan melewati koloni tersebut. Sebelumnya, kami melakukan TNR di bulan Agustus dan September.

Akhirnya kami mengupayakan untuk mencari kucing himalaya yang dilaporkan. Setelah dicari kucing tersebut tidak terlihat tetapi ditemukan kitten dan kucing betina baru yang belum steril. Kucing betina tersebut kami beri nama Vina dan langsung dikirim ke klinik Amore Kemang. Sementara, kami langsung carikan adopter atau foster untuk si kitten melalui media sosial.

Rilis Alumni TNR dan Rescue Kucing di Tanjung Barat

Sorenya ketika kami kembali ke koloni untuk mencari mereka, kami menemukan kembali 2 kucing dewasa yang belum disteril, seekor jantan yang terlihat lemas (Vino) dan betina (Fani) yang ternyata target lama yang selalu hamil besar atau menyusui ketika akan ditangkap untuk disteril. Fani telah disteril, diberikan obat cacing dan kutu. Pemulihan luka pasca-operasi juga cukup cepat. Sehingga Fani dapat dikembalikan 8 hari setelah ditangkap.

  • Vina di klinik
  • Vina ketika dilepaskan kembali ke tempatnya

Syukurlah kucing himalaya dan kitten langsung menemukan orang baik yang bersedia menolong mereka. Sore itu, kucing Himalaya dan kitten langsung diantar ke klinik lain untuk diobati oleh orang baik yang bersedia membantu.

  • Himalaya yang flu
  • Kitten sebelum dan setelah diperiksa dokter

Kucing Vino

Kucing jantan Vino saat ini masih dirawat inap. Dia menderita flu dan parasit darah, sehingga harus meminum obat parasit darah selama 2 minggu, selain obat flu dan TF serta dinebu setiap hari.

  • Hasil Tes Darah Vino
  • Vino
  • Hasil Tes Ulas Darah Vino

Kucing Vina (RIP)

Akan tetapi, kami sangat terpukul ketika kucing betina Vina pergi sangat cepat. Ketika masih menunggu luka operasi yang belum kering dan tertutup sempurna, Vina tiba-tiba muntah. Padahal, selama seminggu di ranap kondisinya terpantau baik. Setelah dites virus, hasilnya negatif, tetapi hasil tes darah Vina menunjukkan infeksi bakteri yang tinggi, sehingga harus dirawat lebih lama, diinfus dan makannya pun harus disuapi.

Luka bekas operasi Vina telah terutup sempurna, obat sudah dihabiskan dan collar sudah dilepas. Akan tetapi Vina masih belum mau makan banyak. Dicoba berbagai jenis makanan, nafsu makannya tetap tidak stabil. Hasil tes darah kedua menunjukkan sel darah putihnya normal. Selama di klinik Vina juga diberikan Transfer Factor (TF). Dua hari setelah tes darah kedua, Vina muntah dan setelah dites darah kembali, sel darah Vina langsung menurun drastis. Vina segera diinfus dan dipindah ke ruang virus, tetapi belum bisa dites panleukopenia karena belum ada spesimennya.

Tanpa diduga, Tuhan Yang Maha Esa menjemput Vina keesokan siangnya. Padahal di pagi hari Vina masih bisa duduk tegak walau pun terlihat lesu. Entah di mana dan virus apa yang menyerang Vina. Kepergiannya mengagetkan dan menyesakkan dada. Mudah-mudahan Vina memahami niat baik kami dan memaafkan semua keterbatasan kami. Selamat jalan Vina yang cantik!

  • Hasi Tes Kit Virus Negatif
  • Luka Vina yang belum mengering
  • Hasil Tes Darah Vina
  • Vina yang diinfus dan dipakaikan cone

Kami juga menangkap kembali 2 ekor kucing dengan kondisi menyedihkan. Keduanya kelaparan mengais di tempat sampah. Saat ini mereka masih diobservasi dan syukurlah mereka masih ada nafsu makan yang baik. Mereka berdua akan diberikan obat cacing dan kutu serta disteril jika sudah dinyatakan siap.

Kucing Timo

Kucing jantan Timo, ternyata sudah tua sehingga harus dites darah sebelum disteril. Timo juga mengalami dehidrasi sehingga harus diinfus. Dia juga penuh dengan ear mite, kutu dan jamur. Dokter juga menemukan luka bekas tersiram air panas yang cukup besar di badannya, yang tidak bisa ditumbuhi rambut. Hasil tes darah Timo menunjukkan infeksi bakteri tinggi dan tes ulas darahnya menunjukkan adanya parasit darah.

  • Timo
  • Luka bekas siraman air panas
  • Timo
  • Hasil tes darah Timo dan Mimi
  • Hasil tes ulas darah Timo

Kucing Mimi

Kucing betina Mimi, terlihat pincang dengan selaput mata putih yang terlihat. Mimi ternyata menderita otitis selain juga penuh dengan ear mite, jamur dan kutu. Pada kaki yang pincang tidak ditemukan luka atau pembengkakan. Akhirnya Mimi dironsen, dan hasilnya tidak menunjukkan adanya patah tulang. Kemungkinan ada otot yang terkilir, sehingga Mimi harus diberi suplemen untuk ototnya. Tetapi hasil ronsen menunjukkan adanya cairan di perut. Dokter menduga diakibatkan oleh cacingan, karena selaput matanya juga terlihat besar, atau kemungkinan lainnya adalah cairan akibat FIP basah.

  • Mimi
  • Hasil ronsen Mimi

Alumni dan Target TNR Kucing di Tanjung Barat

Selama dua minggu terakhir juga kami memantau alumni TNR dan menemukan kucing baru yang masih sangat liar (feral) serta anak kucing yang dibuang ke lokasi. Walau kami berusaha semaksimal mungkin menyembunyikan lokasi kami di media sosial untuk menghindari orang yang membuang kucing, aktivitas di lapangan sulit untuk disembunyikan. Banyak orang memanfaatkan kebaikan streetfeeder dengan membuang kucing di lokasi yang sering terlihat sisa makanan kucing, dan setelah mengetahui lokasi kucing-kucing yang diberi makan lewat media sosial.

  • Jantan feral di tempat pembuangan sampah
  • Kitten yang telah diadopsi oleh seorang relawan
  • Kitten di tukang bakso yang masih mencari adopter
  • Alumni TNR yang telihat dan diberikan ekstra dry food premium dan wet food yang sudah dicampur vitamin dan imunbooster

Steril dan TNR adalah solusi terbaik. Rescue SEBELUM mereka lahir tidak diinginkan, terbuang, sakit dan terlunta di jalanan. Streetfeeding dan TNR harus dilakukan oleh streetfeeder, agar tidak mempercepat bertambahnya populasi kucing jalanan. 

Jika kita telah memutuskan untuk memberi makan kucing jalanan dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang mulia tersebut, maka kita harus berkomitmen dan berupaya untuk mensterilkan mereka (TNR). Streetfeeding dan TNR adalah cinta dan kepedulian yang harus jalan beriringan.

Kontribusi Anda Sangat Membantu

Jika teman-teman tinggal, bekerja dan sering melalui daerah Tanjung Barat, kami butuh dukungan teman-teman. Jika tidak bisa turun langsung untuk steril/TNR, donasi teman-teman adalah bentuk nyata kepedulian dan keterlibatan di dalam upaya memperbaiki kehidupan kucing jalanan. 

Bantu mereka dengan berbagi kabar dari kami dan dengan menyisihkan sebagian dari rezeki teman-teman. Kontribusi dapat disalurkan dengan transfer bank, dan bulanan atau tahunan dengan kartu kredit melalui situs web kami http://Catrescue.id.

CIMB Niaga Kantor Cabang Pintu Air
Swift Code – BNIAIDJA
Account – 705516204400
Name – Aswini Rosita 

Donasi juga dapat disalurkan lewat DANA, GOPAY, LINK AJA dan OVO di nomor 0811343684. Mohon untuk mengirimkan bukti transfer ke info@catrescue.id dengan pesan TNR Tj Barat. Laporan bulanan akan kami kirimkan lewat e-mail. 

Terima kasih atas dukungan, kontribusi, dan doa untuk kucing-kucing jalanan! 

Kisah Kitten Kimmy

Devin Maeztri · November 25, 2020 · Tinggalkan Komentar

Kitten Kimmy ditemukan awal bulan September di dekat koloni kucing yang kami monitor di Depok dalam kondisi lemah dan mata yang memprihatinkan.

  • Kimmy Pertama Kali Ditemukan
  • Kimmy Pertama Kali Ditemukan

Pemeriksaan awal serta penunjang mengkonfirmasi bahwa mata (kanan) Kimmy yang rusak disebabkan oleh virus herpes (salah satu virus penyebab flu pada kucing) sedangkan diarenya disebabkan virus corona kucing (FCov) dan panleukopenia (FPV).

  • Hasil Tes Kit

Selama dirawat di klinik kondisi Kimmy sempat naik-turun. Namun memasuki pertengahan Oktober, kondisinya terus mengalami kemajuan. Kimmy menjadi aktif dan lincah kembali layaknya kitten seusianya, makan dan minum lahap, BAB yang semula lembek berangsur padat, dan matanya yang menonjol sudah berukuran normal.

  • Mata Kimmy Menonjol
  • Mata Kimmy Berangsur Normal

Meskipun demikian hasil pemeriksaan darah tanggal 21 Oktober masih menunjukkan adanya infeksi secara umum dan anemia (sel darah putih di atas normal, sel darah merah dan hemoglobin di bawah normal). Hasil radiologi mengonfirmasikan bahwa rongga perut Kimmy cenderung bergas sehingga selalu tampak buncit/kembung, yang diduga merupakan akibat dari infeksi dan anemia. Dokter mengizinkan Kimmy dirawat jalan sambil meneruskan obat antibiotiknya. Sejak 26 Oktober, Kimmy sudah berada di rumah foster.

Di tanggal 7 November, Kimmy Kembali menjalani pemeriksaan darah untuk memastikan kondisi kesehatannya. Berkat dukungan terapi suplemen penambah darah dan makanan bergizi tinggi (Kimmy sangat suka raw food dan ayam rebus!), hasil pemeriksaan darah Kimmy menunjukkan angka-angka yang bagus. Jumlah sel darah putih, darah merah, dan hemoglobinnya sudah di angka normal. Dokter pun membolehkan Kimmy untuk mendapatkan vaksin pertama. Kimmy sudah mendapatkan vaksinasi pertamanya (Felocell 3) tanggal 16 November.

Pada saat yang bersamaan, Kimmy pun sangat senang karena sudah mendapatkan forever home! Di rumahnya yang baru, Kimmy akan mempunyai saudara baru, kitten betina bernama Jally, yang sama lincah dan aktifnya dengan Kimmy (Jally juga kitten dari hasil adopsi, lho!). Saat ini, Kimmy masih belum bisa pulang dan bermain dengan Jally, karena humom-nya masih menjalani perawatan medis yang dilanjutan dengan tahap pemulihan.

Kita doakan semoga semua berjalan lancar, sehingga Kimmy bisa berkumpul dengan humom dan saudaranya, ya!

Perawatan Kimmy memakan biaya yang tidak sedikit. Untuk itulah kami berinisiatif membuka donasi khusus untuk Kimmy. Berkat donasi yang terkumpul, Kimmy berhasil melewati tahapan perawatannya dengan baik, dan bahkan mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya bersama humom, dan bahkan mendapatkan saudara baru!

Kami mengucapkan beribu terima kasih kepada teman-teman yang telah bersedia menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu biaya perawatan dan pengobatan Kimmy. Tidak hanya itu, bantuan teman-teman untuk menyebarkan berita tentang Kimmy juga menjadi jalan bagi Kimmy bertemu dengan keluarga barunya.

Kisah Kimmy hanya sebagian kecil dari kerasnya kehidupan kucing liar di jalanan. Masih banyak Kimmy-Kimmy yang lain, yang membutuhkan pertolongan. Mari lakukan apa yang kita bisa! Niat yang dibarengi dengan aksi pasti akan menghasilkan perubahan! Tetapi niat tanpa aksi tidak akan mengubah apapun!

Apa saja yang bisa dilakukan? 

Mulai dengan hal kecil seperti sharing informasi dan pengetahuan yang menumbuhkan awareness bahwa hewan adalah bagian dari lingkungan yang harus diperlakukan dengan layak. 

Berbekal pengetahuan tentang hewan dan pentingnya pengendalian populasi secara manusiawi, Anda dapat memulai edukasi langsung kepada lingkungan sekitar. 

Ketika Anda dapat menyisihkan rezeki, sekecil apapun itu, berdonasilah kepada organisasi/kelompok peduli hewan untuk membiayai program-program mereka. 

Anda hanya punya waktu dan tenaga? Banyak organisasi/kelompok peduli hewan yang membutuhkan relawan untuk merealisasikan program-program mereka, yang akan senang hati menerima waktu dan tenaga yang Anda sumbangkan. 

Secara spesifik, Anda juga dapat menawarkan untuk memberikan bantuan berupa sponsorship untuk membiayai program steril dan perawatan paska steril seekor kucing. 

Anda mempunyai pengetahuan tentang perawatan hewan dan mempunyai ruang lebih di rumah? Anda bisa menawarkan untuk merawat sementara (foster) untuk kucing yang sakit atau yang membutuhkan rumah sementara sampai mendapatkan rumah baru. 

Dan tentu saja, Anda dapat mengadopsi kucing-kucing yang berada dalam pengawasan organisasi/kelompok peduli hewan, memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk hidup layak dalam sebuah rumah bersama keluarga yang menyayangi sampai akhir hayat.

Butuh info lanjutan tentang kegiatan kami? Silakan ikuti media sosial kami atau hubungi kami langsung!

Ditulis oleh Relawan Aktif Catrescue.id dan Foster Pawrent Kimmy

Alergi Makanan pada Kucing

Devin Maeztri · Maret 20, 2020 · 5 Komentar

Penyebab kucing menggaruk, selain karena adanya jamur atau parasit, bisa juga karena alergi. Alergi makanan menduduki peringkat ketiga penyebab alergi pada kucing setelah alergi gigitan pinjal dan atopy.

Alergi ini dapat menyebabkan gatal dan menggaruk dengan intensitas tinggi. Ketidakcocokan dengan makanan dapat menyebabkan dua hal, yaitu alergi dan intoleransi.

Intoleransi akan menyebabkan diare, sementara alergi akan muncul di kulit, dalam bentuk gatal. Keduanya dapat diatasi dengan mengeliminasi makanan penyebabnya.

Penyebab alergi makanan pada kucing biasanya disebabkan oleh daging sapi, domba, makanan laut, jagung, kedelai, gandum, dan lainnya yang umumnya memang banyak terkandung dalam makanan kucing.

Alergi berkaitan dengan banyaknya jumlah paparan. Semakin sering terpapar maka resiko alergi menjadi semakin besar. Sehingga jika kita sering menganggap “biasanya makan itu nggak apa-apa” mungkin saja karena ambang batas paparannya sudah terlewati dan alergi muncul belakangan. Jadi, alergi baru muncul setelah jumlah bahan makanan penyebab alergi masuk ke dalam tubuh cukup banyak.

Gejala alergi makanan meliputi gatal, bulu rontok, botak, menggaruk yang intens dan hingga menyebabkan radang pada kulit. Gejala ini memang mirip dengan penyakit kulit pada umumnya, sehingga diperlukan pemeriksaan yang intensif dan menyeluruh jika kucing mengalami sakit kulit.

Sakit kulit harus diperiksa secara seksama dan tidak bisa hanya dilakukan diagnosa melalui foto dan jangan memberikan obat yang beredar sembarangan. Gejala berbagai macam sakit kulit cukup mirip tetapi penyebabnya berbeda. Maka pengobatannya pun harus sesuai penyebabnya.

Cara mudah mendiagnosa dan mengobati alergi makanan adalah dengan “Food Trial”, yaitu dengan memberikan pakan yang tidak mengandung bahan yang dicurigai atau makanan khusus alergi. Kemudian perhatikan jika terjadi perbaikan kondisi kulitnya.

Gunakan hanya satu jenis makanan, dan jangan memberikan makanan lain atau membiarkan kucing berburu, untuk melihat efek pergantian makanan pada kucing yang menderita sakit kulit.

Sumber: LeoNVets

Kucing yang Berjemur

Devin Maeztri · Maret 13, 2020 · Tinggalkan Komentar

Apakah kamu pernah melihat kucing berjemur di pagi hari? Biasanya mereka akan berguling-guling dan menikmati cahaya matahari dalam waktu yang cukup lama, bahkan sampai ketiduran.

Berjemur itu sangat penting bagi kesehatan kucing. Salah satu manfaat berjemur adalah untuk kesehatan kulit kucing. Sinar matahari dapat membantu penyembuhan masalah kulit seperti jamur.

Kucing dapat mentolerir panas hingga 52 derajat celcius. Suhu tersebut termasuk panas bagi manusia, karena manusia hanya dapat mentolerir hingga suhu 44,5 derajat celcius.

Meski berjemur bermanfaat dan kucing dapat mentolerir panas, kita harus waspada terhadap bahaya heat stroke pada kucing.

Heat stroke atau serangan panas adalah ketika kucing kepanasan dan sulit mengeluarkan panas dari tubuh. Kucing tidak berkeringat di tubuhnya, sehingga panas dari tubuh lebih lama keluar.

Saat kucing terpapar matahari dan lidahnya terjulur serta napasnya terengah-engah, sebaiknya segera dibawa ke tempat teduh supaya tidak terserang heat stroke.

Sumber: LeoNVets

Scabies

Devin Maeztri · Maret 6, 2020 · Tinggalkan Komentar

Pernah bertemu kucing jalanan yang terkena scabies, seluruh badan terutama kulit dan biasanya di sekitar kuping hingga kepala memiliki koreng, luka, serta tidak ada bulunya?

Scabies memang sangat cepat menular dan biasa terjadi pada kucing liar karena lingkungan dan proses penularannya sangat mudah terjadi.

Kucing yang tinggal di rumah juga dapat terkena scabies. Scabies adalah jenis kutu (ektoparasit) yang masuk ke dalam kulit sehingga menimbulkan gatal, hingga luka dan kulit mengeras.

Scabies menular dari kontak langsung, terutama jika ada luka terbuka. Hal ini yang menyebabkan scabies mudah menular pada kucing liar yang sering bertengkar dan saling mencakar atau menggigit.

Scabies juga dapat menular ke manusia, maka jangan pernah memegang kucing yang scabies dengan tangan kosong! Gunakan sarung tangan, dan cuci tangan setelah kontak dengan kucing yang scabies.

Pengobatan scabies dapat dengan memberikan obat kutu, baik melalui suntikan ataupun tetes. Namun, kondisi kucing harus dipertimbangkan karena obat kutu untuk scabies cukup keras.

Selalu konsultasikan ke dokter hewan terdekat sebelum menggunakan obat kutu. Selain untuk memastikan kondisi kucing aman untuk diberi obat kutu, juga untuk menentukan obat kutu mana yang paling tepat.

Sumber: LeoNVets

  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to Next Page »

© 2023 CATRESCUE.ID · All rights reserved · Developed with by Niels Lange · Follow us on