Shinta adalah kucing betina yang ditemukan di sebuah area parkiran di Pasar Minggu. Dia pertama kali terlihat di kolong mobil dan tidak terlihat aktif, hanya berbaring dan tidak bereaksi ketika dipanggil.
Setelah dipancing makanan kering akhirnya dia keluar dari kolong mobil dan karena cukup ramah Shinta dapat langsung ditangkap untuk diperiksa untuk disteril. Mengapa Shinta yang baru terlihat segera ditangkap untuk disteril? Karena Shinta adalah kucing betina yang baru datang atau dibuang di lokasi, dan banyak kucing jantan yang belum disteril sehingga mereka berpotensi untuk kawin dan berkembang biak di lapangan parkir yang berbahaya.

Dokter menyatakan kondisi Shinta secara umum sehat, hanya terlihat ada bekas cairan mata mungkin akibat peradangan. Gigi Shinta juga sudah tidak lengkap lagi. Shinta langsung diberi obat cacing dan tetes kutu. Besoknya Shinta disteril dan matanya diberikan salep.
Hari kedua setelah disteril Shinta masih belum mau makan, tetapi dianggap wajar karena baru disteril. Walau pun dikasih wet food Shinta tetap tidak semangat makan. Feses Shinta juga mengeluarkan cacing, dan encer. Karena sudah diberikan obat cacing, hal ini dianggap sebagai respon dari pemberian obat cacing.

Di hari ketiga, Shinta tetap tidak mau makan dan terlihat lemas, perban juga belum dibuka. Ketika akan disuapi, kondisi badan Shinta terasa panas, Shinta langsung dicek dan dilakukan tes darah umum. Shinta lemas dan pasif, sehingga langsung diberi infus. Dia mengalami dehidrasi parah dan siaanosis (kekurangan oksigen di dalam darah) sehingga terlihat sangat pucat.

Perban luka operasi steril juga dibuka, ternyata ditemukan sedikit bagian yang menghitam dan bagian hitam tersebut diberi salep bioplacenton dan madu hutan asli. Dokter menduga terjadi infeksi pada jahitan bekas operasinya yang diakibatkan jaringan kulit disekitarnya yang rapuh. Shinta diberikan obat yang disuntik untuk menambah darah, antihistamin, dan antibiotik. Shinta juga dipakaikan collar agar lukanya tidak dijilat.

Dua hari setelah kondisi yang drop, Shinta sudah mulai grooming badannya. Makannya masih harus disuapi dengan makanan basah. Fesesnya masih encer dan sedikit. Shinta masih responsif tetapi kurang aktif. Lukanya mulai membentuk koreng, sehingga diberikan bubuk antibiotik.
Feses yang masih encer dan sedikit-sedikit membuat badan Shinta kotor. Jika collar-nya dibuka, dia akan langsung grooming membersihkan badannya. Dokter dan paramedis pun sebisa mungkin membersihkan kotoran yang menempel pada badan Shinta.
Shinta sedang kotor Shinta sedang grooming Shinta lebih bersih
Seminggu kemudian Shinta mulai mau makan sendiri dan cukup lahap walau pun ketika tidak ada orang di dalam ruangan observasi. Dia juga mulai jalan-jalan dan mengeong aktif di dalam kadang. Luka Shinta yang sebelumnya terlihat seperti lebam mulai mengering dan terlihat gosong. Lukanya masih diberikan bioplacenton dan thrombophop di area yang terlihat seperti memar.
Setiap hari luka Shinta dibersihkan dan diberikan salep antibiotik. Nafsu makan Shinta terus meningkat, walau fesesnya masih lembek. Shinta juga diberikan Transfer Factor (TF) untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Pemulihan Shinta diprediksi akan lambat dan membutuhkan waktu, tetapi Shinta jelas menunjukkan progres yang cukup baik.
Setelah dicek darahnya dan dipastikan bahwa tidak ada gangguan pada ginjal dan hatinya, Shinta diberikan antibiotik yang cukup tinggi untuk membantu penyembuhan kulitnya. Hasil tesnya juga menunjukkan kadar ureum yang rendah, yang artinya Shita kekurangan nutrisi. Sedihnya, tes ulas darah Shinta juga menunjukkan adanya parasit darah.
Setelah bagian gosongnya mengelupas, ternyata jaringan di dalamnya basah dan bernanah. Kondisi Shinta yang tidak sehat, berkurang berat badannya, kekurangan nutrisi dan masih diinfus, membuat dokternya sulit mengambil keputusan untuk menutup lukanya dengan menjahit.

Setelah feses Shinta mulai berbentuk, obat diare pun habis, Shinta tetap diminumkan antibiotik untuk mengobati lukanya. Salepnya juga diganti dengan campuran bahan2 yang lebih lengkap (levertran, nebacetin, albumin dan TF) dan sebelum diberikan salep, lukanya diberi tetesan cairan pembersih antiseptik (oxoferin). Racikan tersebut diracik dengan pengawasan dan sangat berbahaya jika diberikan tanpa konsultasi dengan dokter hewan.
Setelah dua minggu, nafsu makan Shinta mulai stabil, fesesnya makin berbentuk, dan warnanya semakin normal. Luka basahnya juga mulai mengecil (dari diameter sekitar 5 cm menjadi 2,5 cm) walau masih ada nanahnya yang nantinya akan hilang dibantu juga dengan antibiotik yang diminum. Selang infus juga akhirnya dilepas. Shinta semakin aktif. Shinta juga masih rajin grooming jika collar-nya dilepas. Makannya tetap diberikan yang baik untuk pencernaan (intestinal) tetapi mulai diberikan makanan kering.
Progres Shinta Progres kesembuhan luka
Setelah 20 hari perawatan, obat antibiotik yang diminum sebelumnya untuk diare dan untuk luka kulitnya selesai. Perawatan luka Shinta dilanjutkan dan upaya untuk meningkatkan berat badannya. Ketika pertama kali diperiksa berat Shinta sekitar 2,7 kg dan kemudian turun menjadi sekitar 2,2 kg. Jika kondisinya stabil, Shinta akan dapat memulai pengobatan antibiotik untuk parasit darahnya. Shinta juga diberikan obat cacing dan tetes kutu kembali.

Upaya untuk mencari rumah untuk Shinta sudah dimulai. Akan tetapi, tidak mudah. Kami tidak ada pilihan selain merawat Shinta di klinik, tempat terbaik untuk Shinta hingga di menemukan rumah dan keluarga yang mampu merawatnya. Walau pun selama di klinik, Shinta selalu ingin keluar kandang setiap kali dokter atau paramedis masuk ke dalam ruangannya. Jika dikeluarkan Shinta akan bermanja-manja di kaki dan tidak bisa difoto sama sekali karena terus bergerak.
Setelah sebulan lebih di klinik, Shinta menemukan calon keluarga angkat sementara (foster). Prosesnya tidak mudah, karena keluarga foster masih memiliki beberapa anak kucing (kitten) yang belum divaksin. Keluarga foster juga berharap Shinta dapat divaksin sebelum dibawa ke rumah mereka. Selain itu mereka perlu menyiapkan tempat dan pengobatan parasit darah Shinta.
Ketika Shinta akan divaksin, dokter menemukan rambut Shinta yang rontok di dalam kandang dalam jumlah banyak. Shinta diduga mengalami kebosanan sehingga dia grooming berlebihan setiap kali collar-nya dibuka. Shinta mungkin stres karena hampir sebulan berada di kandang. Bagian yang botak karena rambut yang rontok hanya di seputar ketiak kaki depannya.

Shinta akhirnya harus diobservasi kembali. Sambil menunggu kitten di rumah calon foster-nya selesai divaksin, atau kondisi Shinta membaik dan bisa divaksin. Walau pun, untuk mengurani stres-nya Shinta sebenarnya perlu dikeluarkan di dalam kandang dan mendapatkan sinar matahari. Kulit yang botak perlu diberikan Virgin Coconut OIl (VCO) dan Shinta perlu diberikan minyak ikan.
Karena Shinta belum bisa dibawa ke rumah foster-nya, dan pemulihan Shinta dianggap baik, dokter memutuskan untuk memulai pengobatan parasit darahnya. Shinta juga mendapat bantuan obat-obatan dari orang baik di media sosial, yaitu TF, Fufang dan Yunan. Selain itu, Shinta diberikan VCO dan minyak ikan.
Shinta tidak grooming berlebihan lagi. Bagian kulit yang botak, perlahan juga mulai kering, yang nantikan akan mengelupas untuk memulai pertumbuhan rambut yang baru. Dokter juga melakukan cek darah ulang, dan sel darah putihnya masih tinggi dan trombositnya pun masih rendah, 1,5 bulan sejak Shinta dibawa ke klinik. Shinta pun meneruskan pengobatan untuk parasit darahnya.

Setelah obat antibiotik untuk parasit darahnya habis, Shinta kembali dites darahnya. Hasilnya dianggap wajar mengingat parasit darahnya. Asalkan Shinta terus diberikan fufang dan makannya banyak, kondisi Shinta akan tetap stabil. Shinta juga masih diberikan VCO untuk diolesi di kulitnya, diminumkan minyak ikan dan TF.
Parasit darah di Shinta tidak akan menular, jika Shinta dan kucing lainnya rutin diberikan tetes kutu setidaknya setiap 3 bulan sekali. Selama hampir 60 hari di klinik, Shinta sudah diberikan obat kutu dan cacing selama 3 kali.
Vaksinasi Shinta sempat tertunda sehari karena suhu badannya rendah yaitu 37,8C. Akan tetapi besoknya kondisinya lebih baik dan akhirnya Shinta divaksin pada tanggal 22 Oktober 2020.
5 hari setelahnya Shinta dijemput dan diantar ke rumah foster-nya. Shinta tidak langsung disatukan dengan kucing yang lain, agar dia fokus mengenal lingkungan yang baru dan membangun rasa nyaman lebih dahulu. Setelah beberapa hari, Shinta mulai menjelajah dan mengenal kucing lain walau hanya dari pembatas ruangan. Sekarang Shinta sudah bergabung dengan yang lain. Shinta juga punya tempat favorit untuk tidur. Karakter Shinta sangat baik. Dia tidak agresif dengan kucing lain dan tidak peduli jika anak-anak kucing datang mendekat. Berat badan Shinta pun naik menjadi 2,45 kg.

Saat ini Shinta tinggal di tempat yang aman dan terjamin. Akan tetapi, Shinta memiliki keluarga yang cukup besar. Maka kami ingin mencoba mencarikan Shinta keluarga kecil yang bisa memberikan perhatian khusus untuk Shinta, memeluk Shinta setiap saat dan mungkin bisa membawa Shinta tidur di tempat tidur bersama keluarganya.

Jika Anda mampu merawat Shinta dan memberikan kasih sayang untuk Shinta sampai akhir hayatnya, kami berharap Anda dapat berjanji untuk
- Berkomunikasi dan bekerja sama dengan Catrescue.id
- Memberikan tempat yang aman dan nyaman untuk Shinta bebas bergerak
- Memberikan obat cacing dan kutu setiap bulan
- Memberikan vaksin rutin setiap tahun
- Memberi makan khusus kucing yang bergizi sesuai kebutuhannya
- Memberi vitamin berkala
- Jika sakit diperiksakan ke dokter
- Memelihara Shinta untuk seumur hidupnya dengan baik
Ketentuan yang lebih lengkap dan formulir yang harus diisi dapat ditemukan melalui tautan https://catrescue.id/adopsi.
Shinta telah berjuang. Tuhan pun telah menentukan nasibnya. Kami bersama tim medis di klinik dan keluarga foster Shinta juga telah berusaha yang terbaik untuk Shinta. Terima kasih tim medis dan keluarga foster atas pertolongannya untuk Shinta!
Kami akan terus berusaha untuk memperjuangkan Shinta mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik. Harapan kami adalah semakin banyak orang dapat berkontribusi dan menolong kucing jalanan seperti Shinta, dan Shinta mendapatkan yang terbaik untuknya.
Tinggalkan Balasan