• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

CATRESCUE.ID

One cat at a time

  • Beranda
  • Donasi
  • Adopsi
    • Adoptable Cats
  • Edukasi
  • Artikel
  • Tentang
    • Tanya Jawab
    • Kontak
  • English
Hide Search

Kutu pada Kucing

Devin · Februari 14, 2020 · Tinggalkan Komentar

Kutu adalah salah satu masalah yang sering menyerang kucing. Masalah kutu atau ektoparasit ini tidak dapat disepelekan karena dapat mengakibatkan penyakit lain yang berakibat fatal, dan dapat menggigit manusia.

Ektoparasit yang ada pada hewan antara lain adalah pinjal (flea), tungau (mite), caplak (tick) dan kutu (lice). Kutu sebenarnya adalah sebutan untuk lice dan biasanya menyerang manusia, bukan kucing, jadi kita tidak akan membahasnya.

Kutu yang dapat menyerang kucing:

  1. Pinjal.
    Terlihat seperti kutu beras pada bulu kucing dan dapat menyebabkan kulit iritasi dan gatal. Pada beberapa kucing yang sensitif, pinjal dapat menyebabkan peradangan kulit. Pinjal juga mengakibatkan anemia parah terutama pada kitten. Telur pinjal dapat hidup di lingkungan sampai dua tahun. Pinjal juga dapat menjadi pembawa cacing pita dan penular virus seperti FeLV (Feline Leukimia Virus), martonella, mycoplasma, dan lainnya.

    Manusia yang berkulit sensitif dapat mengalami alergi karena gigitan pinjal ini, biasanya berupa bentol kecil yang sangat gatal dan butuh waktu lama untuk hilang lalu membekas kehitaman.

  2. Caplak.
    Caplak merupakan masalah menyebalkan yang sering menyerang anjing. Caplak dapat menyebabkan anemia parah, kelumpuhan dan membawa penyakit lain seperti parasit darah, dan lainnya.

    Pemberantasan caplak membutuhkan ketelatenan serius dari pemilik, karena bukan hanya anjing yang perlu diobati tetapi lingkungan juga harus dibersihkan dengan rutin karena caplak dapat bertahan bertahun-tahun di lingkungan dan menempel di berbagai permukaan termasuk tanah dan dinding.

    Caplak menghisap darah dan menyebarkan berbagai penyakit. Meski umumnya menyerang anjing, caplak juga dapat menyerang kucing.

  3. Tungau.
    Tungau adalah jenis ektoparasit menyebabkan ear mites, scabies, demodec dan cheyletiella. Ear mites dapat menyebabkan iritasi bahkan infeksi telinga. Gejalanya dapat terlihat jika kucing sering menggaruk sampai luka dan kepala yang sering digoyangkan.

    Scabies dan demodec dapat hidup di dalam kulit dan menyebabkan gatal, iritasi, kebotakan dan tanda scabies adalah terjadinya penebalan kulit. Scabies juga dapat menular ke manusia.

Sumber: LeoNVets

Edukasi, Penyakit anak kucing, kitten, kucing jalanan, kucing liar, kutu kucing, memelihara kucing, penyakit kucing, perawatan

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sidebar Utama

Kategori

  • Adopsi (18)
  • Edukasi (59)
  • Kitten (15)
  • Komik (7)
  • Laporan (15)
  • Panduan (13)
  • Penyakit (33)
  • Sterilisasi (20)
  • Street Feeding (10)
  • TNR (18)

Komentar Terbaru

  • Silvi pada Bahaya pil KB dan suntik KB pada kucing
  • Bagus pada Penanganan Pertama Scabies Pada Kucing
  • Jessie pada Bahaya pil KB dan suntik KB pada kucing
  • Santana pada Open Donasi untuk Hewan Sakit dan Terlantar
  • Sugiharti rahayu pada Open Donasi untuk Hewan Sakit dan Terlantar

© 2022 CATRESCUE.ID · All rights reserved · Developed with by Niels Lange · Follow us on