Di bulan April 2019, seekor kucing betina berbulu putih dengan spot-spot hitam yang dominan terlihat sedang santai di sebuah halaman parkiran di wilayah koloni yang kami pantau. Bulu putihnya terlihat lusuh dan tubuhnya agak kurus. Relawan kami memberinya nama Hanabi. Dia adalah kucing alumni TNR dari Tanjung Barat.
Dokter menyatakan Hanabi sudah cukup berumur, namun sehat dan dapat disteril. Setelah steril dan kesehatannya pulih, Hanabi kembali ke halaman parkiran tempat tinggalnya semula, kali ini dengan hiasan eartip di telinga kirinya.
Foto dan kisah Hanabi yang dimuat di media sosial mempertemukan Hanabi dengan meowmy Dyah. Hanabi, yang kemudian mendapatkan nama baru, Molly, tinggal bersama meowmy, tante dan nenek kaki dua, dan beberapa saudara kaki empat.
Hanabi Di Rumahnya Hanabi Hari Pertama Hanabi di Rumahnya
Hidup Molly berkecukupan, sampai akhirnya meowmy Dyah, tante dan nenek kaki dua Molly direnggut pandemi COVID-19 di seputaran Agustus-September 2020. Selama 2 minggu sepeninggal mereka, Molly tidak terawat, sehingga akhirnya menderita flu. Berkat pertolongan sahabat meowmy Dyah, sekaligus pemilik Ayang-Ayang Sanctuary, Molly mendapatkan pertolongan medis. Molly harus menginap di klinik selama beberapa minggu, sebelum akhirnya bergabung dengan keluarga besar Ayang-Ayang Sanctuary.
Molly Diperiksa di Klinik Molly Dirawat Inap
Di Ayang-Ayang Sanctuary, Molly bertemu dengan beberapa saudara kaki empatnya seperti Bella, Dion, dan Vito. Sekarang keluarga Molly bertambah besar, namun yang pasti, Molly dan saudara-saudaranya sudah aman dan tidak akan kesulitan mencari makan. Saat ini, saudara-saudara Molly, Dion dan Vito, belum disteril karena belum cukup umur.
Molly adalah alumni kucing TNR Catrescue.id dari Tanjung Barat, oleh karena itu, kami turut menggalang dana dari para relawan untuk membantu biaya perawatan Molly yang cukup besar. Mengingat Catrescue.id adalah inisiatif dari sekumpulan orang yang peduli kesejahteraan hewan namun tidak mempunyai shelter, tentu saja bantuan Ayang-Ayang Sanctuary untuk kelangsungan hidup Molly dan teman-temannya adalah hal yang sangat menggembirakan. Di usianya yang tidak muda lagi, hidup Molly tetap terjamin baik. Terima kasih, Ayang-Ayang Sanctuary!
Molly adalah salah satu potret nasib hewan peliharaan di masa pandemi COVID19. Kita melihat banyak kejadian tak terduga yang menimpa pet owner, yang menyebabkan mereka terpaksa mengambil opsi yang tidak diinginkan, salah satunya dengan melepaskan hewan peliharaan.
Apakah itu pilihan terbaik? Mungkin. Tapi yang harus diingat, bagi hewan peliharaan, pet owner adalah segalanya, yang memberikan makanan untuk mengenyangkan perut, yang memberikan rasa aman dalam ketakutan, yang memberikan atap untuk berteduh, dan yang memberikan kasih sayang dan perlindungan dari kehidupan jalanan yang keras.
Tanggung jawab pet owner terhadap hewan peliharaan setara dengan tanggung jawab orang tua pada anaknya. Hewan peliharaan juga makhluk yang bernyawa. Oleh karena itu, pastikan apapun pilihan yang Anda ambil untuk hewan peliharaan, Anda telah memikirkan hal itu masak-masak. Pastikan bahwa hewan peliharaan Anda tidak akan menderita, bahwa minimal mereka hanya berjuang untuk diri sendiri.
Hewan terlantar di jalanan jumlahnya tidak sedikit. Mereka dapat berasal dari hewan peliharaan yang terlantar tanpa steril, atau hewan liar yang hamil karena hewan peliharaan yang tidak disteril. Jadilah pet owner yang bertanggung jawab, dengan mensteril hewan peliharaan Anda.
Apa itu steril? Kenapa harus steril? Di mana saya bisa steril? Anda dapat membaca artikel berikut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Ikuti terus media sosial kami, atau kontak kami lebih lanjut untuk tahu jawabannya!
Ditulis oleh Relawan Aktif Catrescue.id
Ayang-Ayang Sanctuary dapat dilihat di Instagram dan Facebook
Tinggalkan Balasan