• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

CATRESCUE.ID

One cat at a time

  • Beranda
  • Donasi
  • Adopsi
    • Adoptable Cats
  • Edukasi
  • Artikel
  • Tentang
    • Tanya Jawab
    • Kontak
  • English
Hide Search

Penyakit

Mengenal Toksoplasma

Kontributor CRID · Januari 23, 2023 · Tinggalkan Komentar

Toksoplasma adalah parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan. Infeksi ini disebut toksoplasmosis. Parasit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung telur parasit, atau melalui makanan yang terkontaminasi, seperti daging yang tidak matang dengan baik. Gejala toksoplasmosis seringkali tidak ada, tapi dapat menyebabkan infeksi serius pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Sumber gambar: https://media.springernature.com

Pengobatan toksoplasmosis bergantung pada kondisi kesehatan pasien dan tingkat keparahan infeksi. Pada orang yang sehat, infeksi sering tidak memerlukan pengobatan karena sistem kekebalan tubuh dapat mengatasinya dengan sendirinya. Namun, pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pada pasien HIV atau yang sedang menjalani terapi kanker, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengobati infeksi.

Sumber gambar: https://www.morulaivf.co.id/

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati toksoplasmosis meliputi:

  • Sulfonamides: seperti sulfadiazine dan trimethoprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX)
  • Pyrimethamine: digunakan bersama dengan sulfonamides atau dengan folinic acid (vitamin B9)
  • Azithromycin, clarithromycin, atau doxycycline

Pengobatan harus dilakukan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Dokter harus mengevaluasi pasien secara teratur untuk memastikan bahwa infeksi telah hilang dan untuk mengidentifikasi efek samping obat.

Aya Sang Penyintas Leukemia Membutuhkan Adopter

Kontributor CRID · Desember 30, 2022 · Tinggalkan Komentar

Namanya Aya. Dia adalah seekor kucing betina berusia sekitar 7-8 bulan. Aya berada di usia kitten remaja pada kucing saat ditemukan. Aya kita tangkap dan langsung disteril karena sudah pada usia yang siap untuk dibuahi. Oleh karena Aya belum divaksin, maka ia langsung kami foster.

Kucing Aya saat difoster
Kucing Aya saat difoster

Akan tetapi, Aya sakit padahal baru saja difoster tiga hari. Setelah kami periksa, ternyata ia menderita infeksi bakteri yang tak juga mereda. Akhirnya, Aya kami rontgen. Hasil rontgen menunjukkan adanya peradangan di paru-parunya. Selain itu, hasil tes FIV/FeLV mengindikasikan bahwa Aya positif Leukemia.

Aya cantik namun menderita Leukemia
Aya cantik namun menderita Leukemia

Dengan kondisi seperti itu, tentu saja Aya tidak dapat dikembalikan ke fosternya, apalagi dilepasliarkan. Sekarang, Aya sudah sehat dan gemuk. Nafsu makannya pun baik dan makan sangat lahap. Untuk sementara ini, Aya dikandangkan padahal ia pasti ingin bermain bebas di luar kandang.

Aya ingin sekali dapat bermain di luar
Aya ingin sekali dapat bermain di luar

Aya memerlukan adopter yang baik dan sayang padanya. Aya tidak meminta banyak kok, hanya ingin disayangi dan dijaga kesehatannya serta hidup indoor. Oh ya, jangan salah informasi ya… penyakit Leukemia pada kucing tidak dapat menular ke hewan selain kucing dan manusia.

Triki – Kucing Pejuang FIP

Devin Maeztri · Agustus 23, 2021 · 6 Komentar

Triki adalah salah satu alumni TNR dari koloni Tanjung Barat. Triki menderita FIP kering yang menyerang syarafnya. Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona kucing yang menyerang kucing liar dan domestik. Triki, kucing pejuang FIP, sangat membutuhkan bantuan kita semua.

Triki tanggal 11 Juni 2021 saat akan ditangkap untuk di-TNR

Triki disteril pada awal bulan Juni dan dilepaskan pada akhir bulan Juni. Setelah sebulan, Triki ditemukan sangat kurus, hingga tulang-tulangnya menonjol dan jalannya sempoyongan. Sebelum disteril berat Triki 2,1 kg, tetapi saat diperiksa dokter kembali beratnya hanya 1,9 kg dan setelah seminggu rawat inap di klinik Amore Pejaten beratnya semakin turun menjadi 1,4kg.

Triki Cat Rescue
Triki saat masa pemulihan setelah steril
Triki saat ditemukan tanggal 5 Agustus 2021

Tes darah hematologi, kimia darah lengkap, ulas darah dan ronsen telah dilakukan, dan semua hasilnya normal. Dokter akhirnya menyarankan tes virus corona atau FIP dan akupuntur. Triki segera dibawa ke klinik Leo N Vets di Bekasi untuk dites FIP dan diakupuntur. Hasil tes FIP menunjukkan Triki positive menderita penyakit FIP kering karena tidak ada cairan di perut dan virus tersebut menyerang syarafnya karena jalannya yang sempoyongan.

Triki sempat diinfus karena dehidrasi 

Kami telah melakukan penggalangan dana khusus untuk Triki sebelum mengetahui bahwa Triki menderita FIP. Dana yang sudah masuk sebagian telah kami gunakan untuk membayar tagihan dari klinik Amore Pejaten. Selebihnya akan kami gunakan untuk membayar tagihan selanjutnya dari klinik Leo N Vets Bekasi, biaya administrasi yang dipotong oleh Kitabisa.com, ongkos kirim obat GS, dan biaya pakan dan suplemen selama perawatan Triki, kucing pejuang FIP.

Hasil Tes FIP Triki, hasilnya Positive FIP

Maka, penggalangan dana di kitabisa.com dengan kata kunci dan tagar #bantutriki sebesar Rp 9.474.000, sepenuhnya adalah besar dana yang dibutuhkan untuk membeli 6 vial (botol) obat FIP GS-441524 + B12 7ml, 20 mg/ml (Single) seharga 1.579.000 per vial. 

Harga obat GS untuk volume 7ml dan konsentrasi 20mg/ml

Berdasarkan perhitungan kebutuhan obat yang paling efisien Triki membutuhkan 9 vial obat GS, ditambah 3 vial tambahan jika berat badan Triki meningkat di tengah pengobatan sehingga dosis yang diberikan harus ditambah. Maka, total obat yang dibutuhkan adalah sebanyak 12 vial selama kurun waktu 3 bulan (90 hari/12 minggu). 

Obat GS kami beli dari Basmi FIP. Syukurlah Basmi FIP menawarkan program Basmi Care yang sangat membantu kucing jalanan tidak bertuan yang membutuhkan pertolongan. Dengan metode pembelian 1 vial gratis 1 vial, maka kami hanya perlu menggalang dana untuk pembelian 6 vial obat GS. Program Basmi Care ikut mengawasi penggalangan dana untuk Triki di platform Kitabisa.com

Karena kami bukan shelter dan kami kesulitan mendapatkan foster atau adopter untuk Triki. Maka, Triki saat ini dirawat di klinik Leo N Vets Bekasi dan pemberian (penyuntikannya) obatnya setiap hari akan dilakukan oleh dokter hewan dan diawasi perkembangannya. 

Kami berharap upaya kami memperjuangkan Triki didukung oleh teman-teman yang setuju bahwa kucing jalanan seperti Triki layak untuk diperjuangkan dan mendapatkan kesempatan hidup sehat kedepannya. Kami juga berharap teman-teman bersedia memperjuangkan Triki bersama kami dengan cara berdonasi dan menyebarkan kabar tentang Triki, agar semakin banyak orang yang dapat membantu Triki.

Mohon doa dan bantuan donasinya untuk kesembuhan Triki, serta agar semangat hidup dan binar di matanya tidak pernah redup. Terima kasih banyak atas dukungan dan donasinya untuk Triki, kucing pejuang FIP!

Coklat adalah Racun bagi Kucing

Devin Maeztri · Desember 14, 2020 · Tinggalkan Komentar

Apakah kucingmu suka meminta coklat ketika kamu sedang makan? Ingat! Coklat adalah racun bagi kucing karena mengandung Theobromine yang berbahaya bagi kucing (dan anjing).

Urutan coklat dari yang paling berbahaya berdasarkan kandungan theobromine-nya adalah:
1. Coklat masak
2. Coklat bubuk
3. Dark chocolate
4. Milk chocolate

Dosis berbahaya yaitu sebanyak 100-200mg/kg BB akan dapat menyebabkan efek diuretik sehingga tubuh kehilangan cairan tubuh, menstimulasi jantung berdetak sangat cepat dan mempengaruhi syaraf. Inilah mengapa coklat adalah racun bagi kucing dan juga anjing.

Gejala keracunan bervariasi tergantung banyaknya jumlah coklat yang dimakan dan tergantung berat badan kucing. Semakin kecil kucing, semakin berbahaya, apalagi jika coklat yang dimakan dalam jumlah banyak. Maka, keracunan coklat akan berakibat sangat fatal pada anak kucing.

Gejala biasanya tidak langsung terjadi tetapi akan terlihat 4-72 jam setelah kucing memakan coklat. Gejalanya antara lain:
1. muntah
2. diare
3. hiperaktif
4. sakit perut
5. lesu
6. demam
7. bernafas cepat
8. banyak urinasi
9. jantung berdetak kencang
10. tremor otot
11. kejang
12. koma sampai kematian

Jika hewan peliharaan kita menunjukkan gejala di atas, maka segera bawa ke dokter hewan terdekat untuk diperiksa dan ditangani. Jangan memberikan obat-obatan yang tidak sesuai dengan kondisinya karena berisiko menambah parah kondisi hewannya..

Maka, jangan pernah memberikan coklat pada kucing dan anjing. Simpan coklat atau makanan lain yang mengandung coklat di tempat yang tidak mudah dijangkau dan termakan oleh hewan peliharaan kita.

Sumber artikel: LeoNVets
Sumber gambar: Cat Health

Obat Kutu untuk Kucing

Devin Maeztri · Desember 7, 2020 · Tinggalkan Komentar

Tahukah kamu, pemberian obat kutu untuk kucing tidak boleh sembarangan, lho!

Ada obat kutu untuk kucing yang mengandung Phyretin dan Phyretroid, yang biasanya ada di shampoo anti kutu, spray anti kutu dan berbagai macam produk anti kutu lainnya.

Di kemasan produk anti kutu, terdapat keterangan tentang kandungan dan dosis yang harus dipatuhi. Jika pemakaian tidak sesuai dengan petunjuk, produk anti kutu bisa beracun.

Begitu juga jika kucing sedang dalam kondisi tidak baik, misalnya ada gejala sakit seperti virus, malnutrisi, atau berusia tua.

Waspada jika setelah diberikan anti kutu, kucingmu mengalami gejala:

  1. Liur berlebihan
  2. Mengibaskan telinga dan kaki
  3. Gangguan koordinasi
  4. Penurunan fungsi-fungsi vital
  5. Hilang kesadaran
  6. Gemetar
  7. Kejang
  8. Kenaikan suhu badan
  9. Muntah dan diare

Selalu konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan produk anti kutu agar pengendalian kutu tepat dan sesuai.

Sumber artikel: LeoNVets
Sumber foto: Cat World

  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 7
  • Go to Next Page »

© 2023 CATRESCUE.ID · All rights reserved · Developed with by Niels Lange · Follow us on