• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

CATRESCUE.ID

One cat at a time

  • Beranda
  • Donasi
  • Adopsi
    • Adoptable Cats
  • Edukasi
  • Artikel
  • Tentang
    • Tanya Jawab
    • Kontak
  • English
Hide Search

Kitten

Sangat Urgent: Upin Memerlukan Adopter

Kontributor CRID · Desember 31, 2022 · Tinggalkan Komentar

Kali ini, kita berkenalan dengan Upin. Upin adalah seekor kitten betina. Usia Upin sekitar 3 bulan. Upin aktif dan bersahabat dengan manusia. Untuk kesehatannya, Upin sudah vaksin F3 dan F4 di @amoreanimalclinic Pejaten, serta diberi obat cacing dan kutu. Dulu, Upin sempat mengalami luka di pangkal ekor, tetapi sekarang sudah sembuh kok.

Kitten Upin
Kitten Upin

Upin sudah terlatih menggunakan litter box karena sudah difoster. Upin sangat membutuhkan adopter yang dapat memberikan dia kasih sayang dan perawatan terbaik, agar tetap sehat dan bisa disteril.

Upin di dalam kandang
Upin di dalam kandang

Maukah kamu menjadi pawrents bagi Upin? Adopter harus punya perlengkapan dan pengalaman memelihara kitten yaa….

TNR Kucing di Tanjung Barat, Desember 2020

Devin Maeztri · Desember 27, 2020 · Tinggalkan Komentar


Minggu lalu kami mendapatkan kabar bahwa ditemukan kucing ras himalaya yang terlihat flu cukup parah di koloni Tanjung Barat. Karena keterbatasan sumber daya, kami tidak bisa memantau rutin koloni tersebut dan melakukan TNR kucing di Tanjung Barat lebih rutin. Kami hanya bersandar pada laporan relawan yang kebetulan melewati koloni tersebut. Sebelumnya, kami melakukan TNR di bulan Agustus dan September.

Akhirnya kami mengupayakan untuk mencari kucing himalaya yang dilaporkan. Setelah dicari kucing tersebut tidak terlihat tetapi ditemukan kitten dan kucing betina baru yang belum steril. Kucing betina tersebut kami beri nama Vina dan langsung dikirim ke klinik Amore Kemang. Sementara, kami langsung carikan adopter atau foster untuk si kitten melalui media sosial.

Rilis Alumni TNR dan Rescue Kucing di Tanjung Barat

Sorenya ketika kami kembali ke koloni untuk mencari mereka, kami menemukan kembali 2 kucing dewasa yang belum disteril, seekor jantan yang terlihat lemas (Vino) dan betina (Fani) yang ternyata target lama yang selalu hamil besar atau menyusui ketika akan ditangkap untuk disteril. Fani telah disteril, diberikan obat cacing dan kutu. Pemulihan luka pasca-operasi juga cukup cepat. Sehingga Fani dapat dikembalikan 8 hari setelah ditangkap.

  • Vina di klinik
  • Vina ketika dilepaskan kembali ke tempatnya

Syukurlah kucing himalaya dan kitten langsung menemukan orang baik yang bersedia menolong mereka. Sore itu, kucing Himalaya dan kitten langsung diantar ke klinik lain untuk diobati oleh orang baik yang bersedia membantu.

  • Himalaya yang flu
  • Kitten sebelum dan setelah diperiksa dokter

Kucing Vino

Kucing jantan Vino saat ini masih dirawat inap. Dia menderita flu dan parasit darah, sehingga harus meminum obat parasit darah selama 2 minggu, selain obat flu dan TF serta dinebu setiap hari.

  • Hasil Tes Darah Vino
  • Vino
  • Hasil Tes Ulas Darah Vino

Kucing Vina (RIP)

Akan tetapi, kami sangat terpukul ketika kucing betina Vina pergi sangat cepat. Ketika masih menunggu luka operasi yang belum kering dan tertutup sempurna, Vina tiba-tiba muntah. Padahal, selama seminggu di ranap kondisinya terpantau baik. Setelah dites virus, hasilnya negatif, tetapi hasil tes darah Vina menunjukkan infeksi bakteri yang tinggi, sehingga harus dirawat lebih lama, diinfus dan makannya pun harus disuapi.

Luka bekas operasi Vina telah terutup sempurna, obat sudah dihabiskan dan collar sudah dilepas. Akan tetapi Vina masih belum mau makan banyak. Dicoba berbagai jenis makanan, nafsu makannya tetap tidak stabil. Hasil tes darah kedua menunjukkan sel darah putihnya normal. Selama di klinik Vina juga diberikan Transfer Factor (TF). Dua hari setelah tes darah kedua, Vina muntah dan setelah dites darah kembali, sel darah Vina langsung menurun drastis. Vina segera diinfus dan dipindah ke ruang virus, tetapi belum bisa dites panleukopenia karena belum ada spesimennya.

Tanpa diduga, Tuhan Yang Maha Esa menjemput Vina keesokan siangnya. Padahal di pagi hari Vina masih bisa duduk tegak walau pun terlihat lesu. Entah di mana dan virus apa yang menyerang Vina. Kepergiannya mengagetkan dan menyesakkan dada. Mudah-mudahan Vina memahami niat baik kami dan memaafkan semua keterbatasan kami. Selamat jalan Vina yang cantik!

  • Hasi Tes Kit Virus Negatif
  • Luka Vina yang belum mengering
  • Hasil Tes Darah Vina
  • Vina yang diinfus dan dipakaikan cone

Kami juga menangkap kembali 2 ekor kucing dengan kondisi menyedihkan. Keduanya kelaparan mengais di tempat sampah. Saat ini mereka masih diobservasi dan syukurlah mereka masih ada nafsu makan yang baik. Mereka berdua akan diberikan obat cacing dan kutu serta disteril jika sudah dinyatakan siap.

Kucing Timo

Kucing jantan Timo, ternyata sudah tua sehingga harus dites darah sebelum disteril. Timo juga mengalami dehidrasi sehingga harus diinfus. Dia juga penuh dengan ear mite, kutu dan jamur. Dokter juga menemukan luka bekas tersiram air panas yang cukup besar di badannya, yang tidak bisa ditumbuhi rambut. Hasil tes darah Timo menunjukkan infeksi bakteri tinggi dan tes ulas darahnya menunjukkan adanya parasit darah.

  • Timo
  • Luka bekas siraman air panas
  • Timo
  • Hasil tes darah Timo dan Mimi
  • Hasil tes ulas darah Timo

Kucing Mimi

Kucing betina Mimi, terlihat pincang dengan selaput mata putih yang terlihat. Mimi ternyata menderita otitis selain juga penuh dengan ear mite, jamur dan kutu. Pada kaki yang pincang tidak ditemukan luka atau pembengkakan. Akhirnya Mimi dironsen, dan hasilnya tidak menunjukkan adanya patah tulang. Kemungkinan ada otot yang terkilir, sehingga Mimi harus diberi suplemen untuk ototnya. Tetapi hasil ronsen menunjukkan adanya cairan di perut. Dokter menduga diakibatkan oleh cacingan, karena selaput matanya juga terlihat besar, atau kemungkinan lainnya adalah cairan akibat FIP basah.

  • Mimi
  • Hasil ronsen Mimi

Alumni dan Target TNR Kucing di Tanjung Barat

Selama dua minggu terakhir juga kami memantau alumni TNR dan menemukan kucing baru yang masih sangat liar (feral) serta anak kucing yang dibuang ke lokasi. Walau kami berusaha semaksimal mungkin menyembunyikan lokasi kami di media sosial untuk menghindari orang yang membuang kucing, aktivitas di lapangan sulit untuk disembunyikan. Banyak orang memanfaatkan kebaikan streetfeeder dengan membuang kucing di lokasi yang sering terlihat sisa makanan kucing, dan setelah mengetahui lokasi kucing-kucing yang diberi makan lewat media sosial.

  • Jantan feral di tempat pembuangan sampah
  • Kitten yang telah diadopsi oleh seorang relawan
  • Kitten di tukang bakso yang masih mencari adopter
  • Alumni TNR yang telihat dan diberikan ekstra dry food premium dan wet food yang sudah dicampur vitamin dan imunbooster

Steril dan TNR adalah solusi terbaik. Rescue SEBELUM mereka lahir tidak diinginkan, terbuang, sakit dan terlunta di jalanan. Streetfeeding dan TNR harus dilakukan oleh streetfeeder, agar tidak mempercepat bertambahnya populasi kucing jalanan. 

Jika kita telah memutuskan untuk memberi makan kucing jalanan dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang mulia tersebut, maka kita harus berkomitmen dan berupaya untuk mensterilkan mereka (TNR). Streetfeeding dan TNR adalah cinta dan kepedulian yang harus jalan beriringan.

Kontribusi Anda Sangat Membantu

Jika teman-teman tinggal, bekerja dan sering melalui daerah Tanjung Barat, kami butuh dukungan teman-teman. Jika tidak bisa turun langsung untuk steril/TNR, donasi teman-teman adalah bentuk nyata kepedulian dan keterlibatan di dalam upaya memperbaiki kehidupan kucing jalanan. 

Bantu mereka dengan berbagi kabar dari kami dan dengan menyisihkan sebagian dari rezeki teman-teman. Kontribusi dapat disalurkan dengan transfer bank, dan bulanan atau tahunan dengan kartu kredit melalui situs web kami http://Catrescue.id.

CIMB Niaga Kantor Cabang Pintu Air
Swift Code – BNIAIDJA
Account – 705516204400
Name – Aswini Rosita 

Donasi juga dapat disalurkan lewat DANA, GOPAY, LINK AJA dan OVO di nomor 0811343684. Mohon untuk mengirimkan bukti transfer ke info@catrescue.id dengan pesan TNR Tj Barat. Laporan bulanan akan kami kirimkan lewat e-mail. 

Terima kasih atas dukungan, kontribusi, dan doa untuk kucing-kucing jalanan! 

Kisah Kitten Kimmy

Devin Maeztri · November 25, 2020 · Tinggalkan Komentar

Kitten Kimmy ditemukan awal bulan September di dekat koloni kucing yang kami monitor di Depok dalam kondisi lemah dan mata yang memprihatinkan.

  • Kimmy Pertama Kali Ditemukan
  • Kimmy Pertama Kali Ditemukan

Pemeriksaan awal serta penunjang mengkonfirmasi bahwa mata (kanan) Kimmy yang rusak disebabkan oleh virus herpes (salah satu virus penyebab flu pada kucing) sedangkan diarenya disebabkan virus corona kucing (FCov) dan panleukopenia (FPV).

  • Hasil Tes Kit

Selama dirawat di klinik kondisi Kimmy sempat naik-turun. Namun memasuki pertengahan Oktober, kondisinya terus mengalami kemajuan. Kimmy menjadi aktif dan lincah kembali layaknya kitten seusianya, makan dan minum lahap, BAB yang semula lembek berangsur padat, dan matanya yang menonjol sudah berukuran normal.

  • Mata Kimmy Menonjol
  • Mata Kimmy Berangsur Normal

Meskipun demikian hasil pemeriksaan darah tanggal 21 Oktober masih menunjukkan adanya infeksi secara umum dan anemia (sel darah putih di atas normal, sel darah merah dan hemoglobin di bawah normal). Hasil radiologi mengonfirmasikan bahwa rongga perut Kimmy cenderung bergas sehingga selalu tampak buncit/kembung, yang diduga merupakan akibat dari infeksi dan anemia. Dokter mengizinkan Kimmy dirawat jalan sambil meneruskan obat antibiotiknya. Sejak 26 Oktober, Kimmy sudah berada di rumah foster.

Di tanggal 7 November, Kimmy Kembali menjalani pemeriksaan darah untuk memastikan kondisi kesehatannya. Berkat dukungan terapi suplemen penambah darah dan makanan bergizi tinggi (Kimmy sangat suka raw food dan ayam rebus!), hasil pemeriksaan darah Kimmy menunjukkan angka-angka yang bagus. Jumlah sel darah putih, darah merah, dan hemoglobinnya sudah di angka normal. Dokter pun membolehkan Kimmy untuk mendapatkan vaksin pertama. Kimmy sudah mendapatkan vaksinasi pertamanya (Felocell 3) tanggal 16 November.

Pada saat yang bersamaan, Kimmy pun sangat senang karena sudah mendapatkan forever home! Di rumahnya yang baru, Kimmy akan mempunyai saudara baru, kitten betina bernama Jally, yang sama lincah dan aktifnya dengan Kimmy (Jally juga kitten dari hasil adopsi, lho!). Saat ini, Kimmy masih belum bisa pulang dan bermain dengan Jally, karena humom-nya masih menjalani perawatan medis yang dilanjutan dengan tahap pemulihan.

Kita doakan semoga semua berjalan lancar, sehingga Kimmy bisa berkumpul dengan humom dan saudaranya, ya!

Perawatan Kimmy memakan biaya yang tidak sedikit. Untuk itulah kami berinisiatif membuka donasi khusus untuk Kimmy. Berkat donasi yang terkumpul, Kimmy berhasil melewati tahapan perawatannya dengan baik, dan bahkan mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya bersama humom, dan bahkan mendapatkan saudara baru!

Kami mengucapkan beribu terima kasih kepada teman-teman yang telah bersedia menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu biaya perawatan dan pengobatan Kimmy. Tidak hanya itu, bantuan teman-teman untuk menyebarkan berita tentang Kimmy juga menjadi jalan bagi Kimmy bertemu dengan keluarga barunya.

Kisah Kimmy hanya sebagian kecil dari kerasnya kehidupan kucing liar di jalanan. Masih banyak Kimmy-Kimmy yang lain, yang membutuhkan pertolongan. Mari lakukan apa yang kita bisa! Niat yang dibarengi dengan aksi pasti akan menghasilkan perubahan! Tetapi niat tanpa aksi tidak akan mengubah apapun!

Apa saja yang bisa dilakukan? 

Mulai dengan hal kecil seperti sharing informasi dan pengetahuan yang menumbuhkan awareness bahwa hewan adalah bagian dari lingkungan yang harus diperlakukan dengan layak. 

Berbekal pengetahuan tentang hewan dan pentingnya pengendalian populasi secara manusiawi, Anda dapat memulai edukasi langsung kepada lingkungan sekitar. 

Ketika Anda dapat menyisihkan rezeki, sekecil apapun itu, berdonasilah kepada organisasi/kelompok peduli hewan untuk membiayai program-program mereka. 

Anda hanya punya waktu dan tenaga? Banyak organisasi/kelompok peduli hewan yang membutuhkan relawan untuk merealisasikan program-program mereka, yang akan senang hati menerima waktu dan tenaga yang Anda sumbangkan. 

Secara spesifik, Anda juga dapat menawarkan untuk memberikan bantuan berupa sponsorship untuk membiayai program steril dan perawatan paska steril seekor kucing. 

Anda mempunyai pengetahuan tentang perawatan hewan dan mempunyai ruang lebih di rumah? Anda bisa menawarkan untuk merawat sementara (foster) untuk kucing yang sakit atau yang membutuhkan rumah sementara sampai mendapatkan rumah baru. 

Dan tentu saja, Anda dapat mengadopsi kucing-kucing yang berada dalam pengawasan organisasi/kelompok peduli hewan, memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk hidup layak dalam sebuah rumah bersama keluarga yang menyayangi sampai akhir hayat.

Butuh info lanjutan tentang kegiatan kami? Silakan ikuti media sosial kami atau hubungi kami langsung!

Ditulis oleh Relawan Aktif Catrescue.id dan Foster Pawrent Kimmy

Kisah Mama Yobi dari TNR Menteng dan Kelima Anaknya

Devin Maeztri · November 22, 2020 · Tinggalkan Komentar

“Hei! Ini ada satu nih!!” teriak seorang pria dengan topi lebar berkendara sepeda model lama dengan keranjang didepannya yg terisi seekor kucing gendut nan cantik.
“Dapet darimana?” seorang wanita berkerudung menanyakan pada pria itu.
“Depan UOB”
“Yaudah namanya Yobi aja”

Begitulah awal kisah nama dari salah satu kucing yang ditangkap untuk dieksekusi, mereka akan disteril (dikebiri) untuk kembali dilepasliarkan dengan tanda baru dikuping (eartip) setelah selesai disteril.

2 Agustus 2020, pertama kali saya ikut program TNR yang diadakan tim Catrescue.id dengan teman-teman lain. Itulah hari saya bertemu Yobi dengan 19 kucing lainnya.

Apa yang membuat Yobi spesial?

Pertama, warnanya yang unik dan rasanya baru ini kali pertama aku bertemu kucing dengan warna seperti ini, warna putih dengan corak hitam luntur yang lembut.

Kedua, kami bahkan tidak tahu apa jenis kelamin Yobi.

Mengejutkan ketika Yobi ada diantara 17 kucing yang dibawa ke Klinik LeoNVet, dokter menyatakan bahwa Yobi tidak hanya gendut, melainkan hamil.

Waw, Yobi ternyata hamil sehinggal tidak bisa langsung disteril. Baiklah lalu siapa yang akan merawatnya selama hamil sampai melahirkan? Siapa yang mau menjadi fosternya?

Bagaimana bila aku saja? Kucingku baru 2 dan sebelumnya aku sudah mengajukan diri untuk foster 2 kitten yg akhirnya sudah diadopsi orang lain. Masih ada cukup ruang bagi Yobi dan anak-anaknya nanti. Baik aku akan ajukan diri.

Ku jemput Yobi dengan GrabCar agar dia nyaman walaupun jarak Kliniknya tidak jauh dari rumah. Anak manis ini sekarang sudah jadi mama, baiknya kupanggil dia Mama Yobi.

  • Yobi di dalam Kandang
  • Yobi Baru Tiba di Rumah

Perawatan untuk Mama Yobi banyak diarahkan oleh Kak Devin, makanan untuk Mama Yobi dibantu oleh teman-teman Catrescue.id lain seperti Kak Rina dan Kak Gaby, setelah banyak pertimbangan makanan yang cocok diberikan yaitu Happy Cat Minkas. Untuk box litter juga aku dibantu Kak Rina.

Berjalan hari-hari merawat Mama Yobi, dia sungguh anak yang manis, manja dan baik. Tapi dia tipikal yang tidak suka dikandangi, akan berisik seharian kalau tidak dilepas dari kandang.

Berselang hampir sebulan merawat Mama Yobi, terpaksa aku harus pergi ke Jogja karena ada keluarga meninggal, sehingga Mama Yobi harus kutitipkan di tetangga selama beberapa hari. Mengejutkan Mama Yobi melahirkan di hari aku sedang keluar kota.

2 September 2020 anak-anak Yobi lahir, 5 kitten imut dan menggemaskan; 2 bulu hitam solid, 2 bulu corak sapi dan 1 bulu putih dengan hanya hitam di kepala dan ekor. Mereka semua sungguh menggemaskan!

  • Yobi Baru Melahirkan

Mama Yobi pun ternyata Mama yang sangat baik, dia pintar dan sungguh telaten merawat kitten-nya. Rajin memberikan ASI dan membersihkan kitten-nya. Kurasa ini kali kesekian Yobi melahirkan anak.

Ketika kitten berusia hampir satu bulan, aku pindah ke gang sebelah yang lebih luas. Ditempat baru mereka banyak eksplore dan para kitten sudah kelayapan kemana-mana, bahkan banyak menaruh pup di banyak titik rumah.

Tidak lama dari pindah kontrakan, Mama Yobi sudah dijadwalkan untuk steril dan mempersiapkan anaknya untuk ditinggal beberapa waktu. Diumur segini mereka pun sudah bisa mulai makan df dan wf, kembali dibantu teman-teman Catrescue.id, banyak makanan kucing aku terima dari Kak Rina dan ada pula dari Kak Gaby. Kak Devin pun mau memanggil dokter hewan untum home visit ke rumah memeriksakan kitten, yang mana semua pemeriksaan sehat dan diberi obat cacing. Puji Tuhan Mama Yobi dan kitten-nya lahap setiap makan. Mereka cenderung gemuk dan amat sangat aktif.

  • Yobi and The Kids
  • 4 dari 5 Anak Yobi

Mereka akan tidur malam lebih cepat dari kita para manusia, tentunya mereka tidur setelah minum susu Yobi. Mereka akan bangun jauh lebih cepat daripada alarm kita. Biasa jam 4 pagi mereka sudah berkeliling, saling mengigit dan gulat sana sini. Sehingga ketika kita bangun jam 7-8 pagi, mereka sudah tertidur kembali.

Pukul 9 pagi, saatnya sarapan! Siapkan 3 makanan besar untuk yang dewasa (Mama Yobi dan 2 kucingku) dan 5 kitten. Oh iya, tidak lupa bersihkan litter box tiap 4x sehari, 1 litter box amat cepat penuh untuk 6 kucing sekaligus. Makan siang selalu saat anakku tidur di jam 12/1 siang. Lanjut makan malam jam 6/7 malam.

Lanjut ke status adopsi. Apa aku akan merawat semua kitten dan Mama Yobi sendiri? Walau rasanya ingin tapi tentu tidak. Terlalu banyak keterbatasan yang aku punya, mulai dari tempat, biaya dan waktu. Apa semua akan di open adopt? Tentu tidak, aku akan rawat Mama Yobi dan 1 anaknya sendiri.

Jadi kemanakah 4 anak yang lainnya?

Akun twitter dan IG Catrescue.id mem-posting tentang adopsi ke-5 kitten dari Mama Yobi, dimana aku akan mengadopsi 1 dari kitten yang tersisa.

24 Oktober 2020, perempuan, 20 tahun kirim DM ke twitterku, mau adopsi salah satu anak Mama Yobi dengan bulu corak sapi yang kunamai Kimi.

3 November 2020, perempuan berambut hijau kirim DM ke twitterku, juga mau mengadopsi Kimi.

3 November 2020 siang harinya, akun twitter dengan followers 13 ribu pun kirim DM ke twitterku berencana mau mengadopsi kakak-adik hitam solid yang bernama Mono dan Kurobo.

Dengan ketiga orang ini, aku banyak berbincang bak teman, dan aku juga konsultasi dengan Kak Devin terkait kelayakan mereka menjadi orang tua baru bagi anak-anak setelah mereka mengisi form. Hasil akhirnya adalah mereka layak menjadi adopter bagi ke-4 kitten Yobi. Kami pun membuat janji hari pertemuan untuk menjemput para kitten.

07 November 2020, Rinta, perempuan berambut hijau itu datang menjemput salah satu kitten yang dia belum tau mau yang mana. Pandangan pertama langsung tertuju pada Mochi, kucing bulu putih dengan motif hitam di kepala dan ekor saja. Tingkahnya yang konyol dan bentuk mukanya yg aneh mampu menarik perhatian Kak Rinta dan pacarnya (dihubungi melalui WA). Lalu pagi itu dibawalah Mochi ke vet terdekat di Kandara, Jalan Kodau. Hasil pemeriksaan sangat baik, mulai dari gigi/gusi, kuping, kulit, suhu badan dan detak jantung semua pemeriksaan hasilnya bagus dengan berat Mochi sebesar 800gram lebih. Makanan kedepan akan diganti oleh Underwood dan RC oleh Kak Rinta, yang mana untuk saat awal adopsi akan transisi dahulu dari HappyCat.

Mochi

Di hari yang sama, 7 November 2020, sorenya Caca, perempuan muda berumur 20 tahun sampai di rumahku untuk bertemu Kimi. Waw, ternyata Kimi benar-benar bisa membuat Caca jatuh cinta dengan tingkah konyolnya saat bermain dengan saudara corak sapi-nya, Aigo. Lalu kami kembali bawa Kimi ke vet yang sama. Pemeriksaan Mochi dan Kimi tidak beda jauh. Hanya bedanya adalah Kimi punya beberapa kutu yang dinilai wajar oleh dokter sehingga diberikan obat kutu Revolution. Makanan kedepan akan tetap diberikan HappyCat oleh adopter.

Kimi

Esok harinya, 8 November 2020, adopter terakhir; Mei, sampai dirumah beserta pacarnya, untuk bertemu dan membawa Mono dan Kurobo yang lalu namanya diganti menjadi Pluto (Mono) dan Astro (Kurobo). Sayangnya hari itu Astro mencret, padahal sebelumnya sama sekali tidak pernah mencret. Kami melaju ke vet, dan memeriksaan kemungkinan karena masa obat cacingnya sudah habis, diminta untuk pantau beberapa hari lagi dan segera bawa ke dokter kembali.

Benar saja, beberapa dari mereka ditempat baru mengalami mencret dan ada muntah, semua sudah dibawa segera ke vet. Mereka juga sudah dites virus panleu, dan hasilnya negatif. Setelah beberapa hari hingga saat ini aku mengetik naskah ini, mereka sudah jauh lebih baik dan tidak mencret muntah lagi, sudah diberi obat cacing ulang dan suplemen tambahan.

  • Mono
  • Kurobo
  • Mono dan Kurobo

Lalu bagaimana dengan kitten terakhir yang bercorak sapi bernama Aigo? Ya, dia sudah aku adopsi karena dia yang tersisa terakhir. Namun ternyata perpisahan dengan saudaranya meninggalkan perih juga yang nampak pada Mama Yobi dan Aigo. Mereka sering kali mengeong mencari saudara dan anaknya. Aigo pun mengalami mencret berbarengan dengan saudaranya yang lain. Ku bawa langsung ke vet dan diberi injeksi penurun panas karena kata dokter ia demam dan beberapa obat yang diberikan pada Aigo. Puji Tuhan semua berangsur cepat beberapa hari Aigo sudah cukup pulih kembali.

Aigo

Demikian sedikit dari kisah Mama Yobi dan ke-5 anaknya. Sampai hari ini aku masih menjalin komunikasi yang amat baik dengan para adopter anak-anak Mama Yobi. Doakan kami semua dapat menjadi orangtua yang baik bagi mereka. 

Ditulis oleh Foster Pawrent Yobi & The Kids

Virus Panleukopenia

Devin Maeztri · November 2, 2020 · 2 Komentar

Apa Itu Panleukopenia?

Pernah mengalami kucing diare hebat dan tidak lama kemudian meninggal dunia? Bisa jadi kucingmu terkena virus panleukopenia. Apa sih itu?

Saat perubahan musim seperti sekarang ini, angka kejadian kucing terinfeksi Panleukopenia Virus sangatlah tinggi. Virus ini terutama menyerang anak kucing yang belum divaksin.

Feline Panleukopenia Virus (FPV) sangat menular, fatal dan penyakit ini dapat ditemui diseluruh penjuru dunia. FPV merupakan penyebab kematian tertinggi pada kucing dan virus ini dapat hidup di lingkungan sampai 1 tahun.

FPV disebut juga distemper kucing, dapat menular dari kucing lain yang terinfeksi melalui fecesnya, sekresi atau muntahannya, manusia juga bisa membawanya di baju, sepatu, dll.

FPV menginfeksi sel-sel di sumsum tulang, kelenjar pertahanan, epitel usus dan pada hewan muda, menyerang otak dan retina mata. Pada kucing bunting dapat menular transplasenta yang dapat menyebabkan mumifikasi janin, keguguran atau anak mati di kandungan.

FPV menimbulkan gejala demam, lemah, tidak mau makan. Setelah 1-2 hari demam kucing akan muntah dan diare yang sering disertai dengan darah. Pada anak kucing dapat menyebabkan mati mendadak tanpa gejala.

Saat pemeriksaan akan diketahui kucing mengalami sakit pada perut, dehidrasi, pembesaran kelenjar pertahanan terutama di perut. Jika sudah menyerang syaraf akan terjadi inkoordinasi, gemetar,dll. Masa kritis terjadi antara 5-7 hari, kematian sangat tinggi menyerang anak kucing dengan umur dibawah 5 bulan.

Diagnosis untuk mengetahui kucing terinfeksi FPV dapat diketahui dengan Rapid test dan cek darah hematologi.

Sayangnya FPV belum ada obatnya, Pengobatan yang diberikan dokter hewan biasanya hanya suportif dari gejala yang ada dengan memperbaiki dehidrasinya yaitu pemberian infus dan perbaikan elektrolit. Pemberian obat anti muntah dan vitamin. Selanjutnya tergantung kekebalan tubuh masing-masing individu kucing yang akan melawannya.

Pencegahan yang dapat dilakukan yang jelas adalah dengan vaksinasi, ini adalah investasi terbaik untuk menjaga kucing kita sehat sebelum terkena wabah apalagi di saat musim seperti ini. Vaksinasi dapat mulai diberikan saat kucing berumur 2 bulan.


Sumber artikel: LeoNVets
Sumber gambar: Caster

  • Go to page 1
  • Go to page 2
  • Go to page 3
  • Go to page 4
  • Go to Next Page »

© 2023 CATRESCUE.ID · All rights reserved · Developed with by Niels Lange · Follow us on