• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

CATRESCUE.ID

One cat at a time

  • Beranda
  • Donasi
  • Adopsi
    • Adoptable Cats
  • Edukasi
  • Artikel
  • Tentang
    • Tanya Jawab
    • Kontak
  • English
Hide Search

Artikel

Daftar Obat/Suplemen yang Perlu Dipersiapkan Di Rumah

Devin Maeztri · Februari 19, 2020 · 18 Komentar

Jika Anda memiliki kucing di rumah atau merawat kucing di teras atau kucing liar di komplek, berikut adalah daftar obat-obatan atau suplemen yang perlu disiapkan di rumah yang disusun oleh Mpus Bogor.

Ingat, obat-obatan berikut hanya sebagai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sebelum dibawa ke dokter hewan. Jika kucing Anda sakit jangan ditunda untuk dibawa ke klinik atau praktik dokter hewan dan diperiksa oleh ahlinya.

Anda juga tidak dianjurkan memberikan obat yang mengandung antibiotik tanpa resep dan pemantauan dokter hewan. Karena antibiotik yang tidak sesuai dengan dosis dapat menyebabkan kekebalan pada kucing Anda, dan berakibat fatal jika kucing Anda membutuhkan pengobatan antibiotik di kemudian hari.

  1. Norit, New Diatabs, Biodiar, air kelapa ijo (segar) atau Hydrococo
    Untuk keracunan atau diare. Beri jeda 1 – 2 jam jika kucing yang sama akan diberikan obat atau suplemen lain. Sebab, Norit dan obat diare fungsinya menyerap, zat racun dan obat-obatan lain. Dosis Norit untuk keracunan adalah 3-4 butir dan diberikan setiap 4 jam sekali selama 24 jam.
  2. Guanistrep
    Untuk anak kucing yang mencret.
  3. Lacto B
    Untuk anak kucing yang mencret. Fungsinya untuk menyeimbangkan bakteri dalam pencernaan.
  4. Pedialyte atau air kelapa muda
    Berfungsi seperti oralit untuk diare dan untuk mengatasi dehidrasi.
  5. Gula merah, madu atau Lo Han Kuo
    Dicampur air untuk kucing dehidrasi. Diberikan sedikit tetapi sering. Lo Han Kuo dapat juga diminumkan untuk menurunkan panas.
  6. Dilong atau Vermint atau kapsul cacing untuk obat typus manusia merek lainnya
    Untuk menurunkan panas badan kucing. Dapat diminumkan untuk menambah nafsu makan. Jangan sepelekan panas badan di atas normal. Panas tinggi adalah indikasi imunitas tubuh sedang berperang melawan penyakit. Penyebabnya bermacam-macam. Gunakan termometer digital pada anus untuk mengecek suhu badan kucing.
    Suhu 38,5℃ adalah suhu yang ideal bagi kucing, tetapi suhu kucing cukup bervariasi, sehingga 39,1℃ pun masih dianggap normal. Jika suhu kucing < 37,2℃ atau > 40℃, maka kucing harus mendapatkan pemeriksaan medis secepatnya. Jika suhu kucing mencapai 39,4℃ atau di atasnya, dan kucing Anda terlihat sakit, segera bawa ke klinik hewan untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
  7. Nephrolit
    Untuk kucing yang susah pipis sebelum ke dokter hewan dan diberikan sebanyak 1 kapsul sehari. Segera bawa kucing yang menderita susah pipis ke dokter hewan, karena susah pipis dapat berakibat fatal untuk kucing.
  8. Minyak Ban Leng
    Dioles untuk masuk angin, kutu, jamur, dan scabies ringan. Dapat diminumkan juga jika menderita masuk angin dan pilek.
  9. VCO (Virgin Coconut Oil)
    Untuk diminumkan dan dioles. Dioles untuk pengobatan jamur atau scabies ringan. Diminumkan untuk kesehatan. Manfaat VCO dapat dibaca lebih lanjut dengan mencari informasi di internet. VCO dapat diminumkan seminggu 2-3 x 1 ml sebagai suplemen, untuk dewasa.
    VCO sebagai obat oles dapat digantikan dengan minyak zaitun. Tapi minyak zaitun tidak memiliki fungsi anti radang seperti VCO. VCO jangan diberikan untuk kucing dengan gangguan pankreas.
  10. Curcuma Plus atau multivitamin anak yang ada lysine-nya
    Untuk daya tahan tubuh. Kucing sehat jangan diberikan multivitamin tiap hari. Seminggu sekali 1 ml untuk dewasa sudah cukup.
  11. Ringer Laktat atau Air infus NaCl
    Untuk membersihkan luka (fungsinya seperti Rivanol) atau untuk mengelap mata belekan.
  12. Imboost atau Stimuno
    Untuk daya tahan tubuh saat terjadi wabah. Jangan dikasih tiap hari. Seperlunya saja. Untuk dosisnya harap untuk berkonsultasi ke dokter hewan.
  13. Obat cacing khusus kucing
    Untuk pencegahan dan diberikan setiap 3 bulan sekali.
  14. Combantrin dan Upixon cair
    Obat cacing untuk kitten di bawah 3 bulan. Combantrin dan Upixon ini tidak bisa membasmi cacing pita. Dosis: 0,8 ml per 1 kg berat badan. Diberikan sehari sekali selama 3 hari berturut-turut. Lalu 1x diberikan 2 minggu kemudian dan setiap 3 bulan sekali untuk pencegahan.
  15. Obat kutu khusus kucing
    Sebaiknya 3 bulan sekali. Jangan diberikan untuk kucing hamil, sakit syaraf (misalnya epilepsi), kitten di bawah 2 bulan.
  16. Rivanol
    Untuk membersihkan luka.
  17. Kunyit bubuk
    Campur air matang untuk luka luar dan sedikit untuk campuran makanannya tiap hari. Misalnya dengan menambahkan 1/2 sendok makan untuk campuran ikan sewajan sedang. Kunyit ditaburkan sesaat sebelum api mati. Jika dicampurkan sejak awal memasak, kucing biasanya kurang suka.
    Untuk luka luar dapat menggunakan kunyit parut. Untuk luka luar, balurkan kunyit sehari 3x saat kucing tidur/diam. 
  18. Madu+kuning telor matang+wet food
    Asupan makanan untuk kucing sakit yang tidak ada nafsu makan.
  19. Vitamin B merk Ipi
    Untuk syaraf dan saat kucing sakit.

Jika Anda memiliki saran obat-obatan dan suplemen yang tidak berbahaya untuk kucing, silakan tambahkan melalui komentar di bawah.

Jika Anda memiliki informasi bahwa salah satu obat-obatan di atas mengandung zat yang berbahaya untuk kucing, silakan juga untuk menambahkan dan memberikan tautan sumbernya sebagai referensi.

Sumber: Mpus Bogor

Kutu pada Kucing

Devin Maeztri · Februari 14, 2020 · Tinggalkan Komentar

Kutu adalah salah satu masalah yang sering menyerang kucing. Masalah kutu atau ektoparasit ini tidak dapat disepelekan karena dapat mengakibatkan penyakit lain yang berakibat fatal, dan dapat menggigit manusia.

Ektoparasit yang ada pada hewan antara lain adalah pinjal (flea), tungau (mite), caplak (tick) dan kutu (lice). Kutu sebenarnya adalah sebutan untuk lice dan biasanya menyerang manusia, bukan kucing, jadi kita tidak akan membahasnya.

Kutu yang dapat menyerang kucing:

  1. Pinjal.
    Terlihat seperti kutu beras pada bulu kucing dan dapat menyebabkan kulit iritasi dan gatal. Pada beberapa kucing yang sensitif, pinjal dapat menyebabkan peradangan kulit. Pinjal juga mengakibatkan anemia parah terutama pada kitten. Telur pinjal dapat hidup di lingkungan sampai dua tahun. Pinjal juga dapat menjadi pembawa cacing pita dan penular virus seperti FeLV (Feline Leukimia Virus), martonella, mycoplasma, dan lainnya.

    Manusia yang berkulit sensitif dapat mengalami alergi karena gigitan pinjal ini, biasanya berupa bentol kecil yang sangat gatal dan butuh waktu lama untuk hilang lalu membekas kehitaman.

  2. Caplak.
    Caplak merupakan masalah menyebalkan yang sering menyerang anjing. Caplak dapat menyebabkan anemia parah, kelumpuhan dan membawa penyakit lain seperti parasit darah, dan lainnya.

    Pemberantasan caplak membutuhkan ketelatenan serius dari pemilik, karena bukan hanya anjing yang perlu diobati tetapi lingkungan juga harus dibersihkan dengan rutin karena caplak dapat bertahan bertahun-tahun di lingkungan dan menempel di berbagai permukaan termasuk tanah dan dinding.

    Caplak menghisap darah dan menyebarkan berbagai penyakit. Meski umumnya menyerang anjing, caplak juga dapat menyerang kucing.

  3. Tungau.
    Tungau adalah jenis ektoparasit menyebabkan ear mites, scabies, demodec dan cheyletiella. Ear mites dapat menyebabkan iritasi bahkan infeksi telinga. Gejalanya dapat terlihat jika kucing sering menggaruk sampai luka dan kepala yang sering digoyangkan.

    Scabies dan demodec dapat hidup di dalam kulit dan menyebabkan gatal, iritasi, kebotakan dan tanda scabies adalah terjadinya penebalan kulit. Scabies juga dapat menular ke manusia.

Sumber: LeoNVets

Vaksin yang Wajib untuk Kucing

Devin Maeztri · Februari 12, 2020 · 4 Komentar

Vaksin sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh kucing terutama anak kucing yang rentan terserang virus dan bakteri. Beberapa penyakit kucing yang diakibatkan oleh virus dan bakteri belum ada obatnya, sehingga jika terlambat memberikan pengobatan risiko kucing tidak selamat sangat besar.

Anda tentu tidak ingin melihat mereka menderita dan berakhir dengan meregang nyawa akibat virus dan bakteri yang dapat menyerang setiap saat. Maka vaksinasi rutin sangat perlu dilakukan sedini mungkin, sejak usia 2 bulan jika kondisinya sehat setelah diperiksa oleh dokter hewan.

Berikut informasi singkat yang ditulis oleh Mpus Bogor tentang vaksin kucing.

  1. Vaksin tricat, untuk melindungi dari penyakit Feline Panleucopenia, Feline Rhinotracheitis dan Feline Calicivirus.
  2. Vaksin tetracat, untuk melindungi dari penyakit Feline Panleucopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus dan Feline Chlamydia.
  3. Vaksin rabies, untuk melindungi dari penyakit yang disebabkan virus rabies.

Pastikan kucing Anda sehat, tidak demam, flu, dalam tahap penyembuhan atau memiliki penyakit kulit saat divaksin. Konsultasikan kondisi kucing Anda dengan dokter hewan sebelum vaksinasi.

Sumber: Mpus Bogor

Flu Kucing – Pencegahan dan Perawatan

Devin Maeztri · Februari 7, 2020 · Tinggalkan Komentar

Flu kucing adalah penyakit yang berbahaya dan dapat mematikan pada kucing. Penularannya melalui lendir dari saluran pernafasan. Ketika kucing bersin, virus dan bakteri akan keluar dan menyebar ke kucing lain yang terpapar atau berada di satu lingkungan.

Ada tiga penyakit pernafasan kucing (flu kucing). Flu kucing yang disebabkan oleh virus ada dua macam, yaitu Feline Rhinotracheitis dan Feline Calici Virus. Flu kucing yang disebabkan oleh bakteri ada satu macam, yaitu Feline Chlamydophilosis.

Pada artikel sebelumnya telah dibahas lebih detil tentang ketiga penyakit kucing yang menyerang pernafasan. Artikel ini akan membahas upaya pencegahan dan perawatan ketika kucing terserang penyakit flu.

[Selengkapnya …] about Flu Kucing – Pencegahan dan Perawatan

Tips Berkunjung ke Klinik Hewan

Devin Maeztri · Februari 5, 2020 · Tinggalkan Komentar

Sebagai pemilik hewan dan pecinta kucing, Anda perlu terus meningkatkan pengetahuan tentang menjadi pemilk dan pecinta kucing yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Salah satunya adalah persiapan dan cara membawa dan menangani kucing ketika berkunjung ke klinik hewan.

Di bawah ini adalah petunjuk yang sebaiknya diikuti oleh semua pemilik dan pecinta kucing dan yang ditulis oleh drh. Angga dan disusun kembali oleh Mpus Bogor.

  1. Membawa hewan menggunakan pet carrier (pet cargo atau keranjang rio)
    Bertujuan mencegah hewan stres selama perjalanan, stres ditempat baru, stres bertemu orang lain, sehingga mempengaruhi suhu tubuh, mencegah hewan kabur dan mencegah hewan terkontaminasi penyakit.
  2. Tidak melepas hewan setiba di klinik
    Bertujuan untuk mencegah hewan stres di lingkungan baru dan resiko terkontaminasi virus jika lantai atau terdapat benda yang tertular virus, bakteri dan jamur.
  3. Tidak menyentuh hewan yang ada di klinik
    Kita tidak pernah tahu hewan yang kita sentuh dalam kondisi sehat atau sakit, maka sangat berisiko kalau tangan kita menyentuh hewan yang sakit karena akan menularkan penyakit dari hewan lain.
  4. Tidak membiarkan owner atau pasien lain menyentuh atau bertemu dengan hewan kita
    Selain mencegah stres, juga mencegah penularan silang penyakit dari dan atau ke hewan lain.
  5. “Keep in touch” dengan hewan kesayanganmu
    Selalu awasi hewan kesayangan Anda dan jangan ditinggal, karena kita tidak pernah tahu kondisi kebersihan klinik yang kita datangi.
  6. Jujur
    Berkata hal yang sebenarnya kepada paramedis dan dokter hewan tentang kondisi hewanmu (tempramen, kondisi sakit, dll) sehingga tim medis mampu menempatkan dan mempersiapkan sesuatu untuk menolong hewanmu.

Sumber: drh. Angga dan Mpus Bogor

  • « Go to Previous Page
  • Go to page 1
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 14
  • Go to page 15
  • Go to page 16
  • Go to page 17
  • Go to page 18
  • Interim pages omitted …
  • Go to page 21
  • Go to Next Page »

Sidebar Utama

Kategori

  • Adopsi (29)
  • Edukasi (76)
  • Kitten (16)
  • Komik (7)
  • Laporan (17)
  • Panduan (14)
  • Penyakit (39)
  • Sterilisasi (22)
  • Street Feeding (10)
  • TNR (35)

Komentar Terbaru

  • Devin Maeztri pada Open Donasi untuk Hewan Sakit dan Terlantar
  • Ririn Apr pada Open Donasi untuk Hewan Sakit dan Terlantar
  • Devin Maeztri pada Ayo Adopsi Kucing yang Paling Butuh Pertolongan
  • Devin Maeztri pada Triki – Kucing Pejuang FIP
  • Devin Maeztri pada Triki – Kucing Pejuang FIP

© 2023 CATRESCUE.ID · All rights reserved · Developed with by Niels Lange · Follow us on